DIAN FITRIANY (2008) PERTARUNGAN WACANA SEBAGAI RESPON TERHADAP DIKELUARKANNYA FATWA MUI HASIL MUNAS KE VII JULI TAHUN 2005 DALAM MEDIA ONLINE. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (172kB)
Abstract.pdf
Download (103kB)
Bab I.pdf
Download (1MB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (349kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (147kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (119kB)
Abstract
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui warna-wami respon kelompok JIL dan HTI sebagai ekspresi nyata dalam menggambarkan ideologi dari kedua kutub ekstrim JIL dengan "Liberalismc" dan HTI dengan "Fundamentalisme" terkait dengan dikeluarkannya fatwa MU! Hasil Munas Ke VII Juli tahun 2005 mengenai adanya pelarangan untuk mengikuti paham liberalisme, sekularisme, dan pluralisme serta mengharamkan aliran Ahrnadiyah dan menganggapnya sesat. Melalui studi analisis wacana kritis dengan pendekatan Teun Van Dijk Analisis wacana kritis yang melihat wacana melalui pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk dari praktik sosial juga menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling bertarung dan mengajukan versinya masing-masing. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan Jaringan Islam Liberal (JIL) sebagai kutub yang mencntang dikeluarkannya Fatwa MUI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai kelompok kutub yang mendukung dikeluarkannya Fatwa MUI. Masing-masing kelompok mempunyai argumen sendiri mengenai Pluralism; sekularisme, dan liberalisme juga posisi Alirarr Ahmadiyah. Dan tentu raja argumen tersebut tidak lepas dari adanya pengaruh dari ideologi masing-masing, JIL dengan liberalismenya dan HT' dengan Fundamentalisnya. Ada pertarungan diantara kedua kelompok yang berseberangan ini, masing-masing berusaha mendeskripsikan diri mereka dengan benar dan mendeskripsikan kelompok lain salah. JIL sangat tajam mengungkapkan penolakannya terhadap butir-butir fatwa MUI tersebut dan menitik beratkan teks-teksnya pada ketidakpuasannya terhadap pelarangan paham pluralisme. Menurut JIL, fatwa MUI tidak relevan jika dilihat dari sudut demokrasi dan konstitusi. Berbeda halnya dengan Hizbut Tahrir Indonesia yang HTI sangat pro dengan dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut. HTI dalam kesemua teksnya mendukung Fatwa MUI secara penuh dan bahwa Fatwa yang dikeluarkan oleh MUI adalah hag (benar). Berbicara mscalah keyakinan dan hal yang menyangkut keagamaan cukup sensitif dan paling cepat menuai konflik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FATWA MUI |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 15 Feb 2022 06:11 |
Last Modified: | 15 Feb 2022 06:11 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/21851 |