Veni Tri Utami (2020) PERAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI GELANDANGAN DAN PENGEMIS (BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (554kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (270kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (47kB)
Bab I.pdf
Download (208kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (254kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (59kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (260kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (50kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (113kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (505kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (535kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan: Mendiskripsikan peran bimbingan konseling dalam merehabilitasi, Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam merehabilitasi, Mengetahui bagaimana upaya bprsbkl mengatasi hambatan dalam merehabilitasi gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras Yogyakatya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bimbingan konseling dalam merehabilitasi gelandangan dan pengemis memiliki beberapa bimbingan. Di bprsbkl bimbingan tersebut antara lain: bimbingan kesehatan, bimbingan kedisiplinan, bimbingan sosial kemasyarakatan, bimbingan keterampilan (pertanian, pertukangan, montir, menjahit, kerajinan tangan, olahan pangan, kewirausahaan), bimbingan agama, bimbingan konseling (konseling individu dan konseling klasikal). Dari program bimbingan diatas gelandangan dan pengemis memiliki perubahan menjadi lebih baik sehingga dapat kembali kelingkungan masyarakat, mendapatkan pekerjaan atau membuat usaha sendiri dan tidak kembali hidup dijalanan. Faktor pendukung: kesadarin diri warga binaan, fasilitas yang menunjang, pekerja sosial yang selalu mendampingi dan mengawasi. Faktor penghambat: warga binaan sulit berkata jujur kepada petugas balai, miliki sikap malas, memiliki sikap bebas sulit untuk diubah, hidup dari satu panti ke panti lain, sulit mematuhi aturan yang sudah berlaku di balai. Cara mengatasi faktor hambatan yaitu: memberikan motivasi dan melakukan bimbingan lanjut yang dilakukan selama 6 bulan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 02:33 |
Last Modified: | 03 Nov 2021 07:12 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2310 |