KECENDERUNGAN PERILAKU DELINKUENSI REMAJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM KABUPATEN PONOROGO

Masa remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau periode penting dalam kehidupan seseorang, menghadirkan begitu banyak tantangan, berupa perubahan-perubahan mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis, dan sosial, yang menuntut remaja mampu menghadapi dan mengatasi tantangan perubahan dengan berbagai konsekuensi psikologis, emosional, dan behavioral. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis kecenderungan perilaku delinkuensi remaja melalui mediasi kontrol psikososial. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis model keterkaitan faktor-faktor yang berpengaruh pada kecenderungan perilaku delinkuensi remaja melalui mediasi kontrol psikososial dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM). (2) menguraikan gambaran umum lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Ponorogo dengan identifikasi kecenderungan perilaku delinkuensi remaja, (3) merumuskan model pencegahan dan penanggulangan perilaku delinkuensi remaja serta perbedaannya di antara lembaga.
Penelitian ini menggunakan uji analisis Structural Equation Model (SEM) pada kecenderungan perilaku delinkuensi remaja yang dipengaruhi oleh internal remaja dan lingkungan remaja dengan mediasi kontrol psikososial. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 1354 siswa dari kelas 1 dan kelas 2 MA Pondok Modern MA Arrisalah, MA Maarif Al-Mukarrom, MA Darul Istiqomah dan SMA Muhammadiyah I, dengan demikian jumlah sampel keseluruhan dari populasi penelitian adalah 225 siswa.
Kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian ini adalah: 1) Adanya keterkaitan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku delinkuensi remaja yang dimediasi kontrol psikososial dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM). 2) Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Ponorogo berjumlah 586 lembaga, ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar remaja ada dalam kehidupan dengan nilai-nilai islami, komitmen terhadap identitas diri, kemampuan untuk mengontrol diri, keyakinan kuat terhadap ajaran agama Islam, dan terlibat aktif dengan aturan main lembaga. Aturan itu membentuk ikatan sosial bagi remaja sebagai bentuk dari kontrol psikososial. 3) Model pendekatan kontrol psikosial dalam pencegahan dan penanggulangan terhadap kecenderungan perilaku delinkuensi remaja di lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Ponorogo berupa uswah hasanah, mauidhah hasanah, disiplin dan at-targhib wa at-tarhib.