PERBEDAAN TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA YANG MENJALANKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI NERS FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang penting dikembangkan oleh mahasiswa keperawatan. Model problem based learning ialah salah satu strategi student center learning yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah pada mahasiswa yang menjalankan model problem based learning di Program Studi Ners FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan comparative study. Responden penelitian diambil dengan teknik total sampling, yaitu mahasiswa pada semester 1, 3, 5 dan 7 berjumlah 517 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mahasiswa pada semester 7 memiliki kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah tertinggi secara berurutan sebanyak 122 77.7% dan 119 75.8% dari 157 mahasiswa. Hasil uji statistik Multivariate analysis of variance menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa yang menjalankan model problem based learning di Program Studi Ners FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta secara berurutan p value = 0.000 dan p value = 0.000 p value  0.05. Hasil Post hoc Tukey didapatkan model problem based learning yang diikuti mahasiswa hingga semester 7 mempunyai efek yang lebih signifikan dibandingkan model problem based learning pada mahasiswa semester 1, 3, dan 5, hal ini berarti kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa yang telah terpapar lama dengan model problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa pada semester lainnya. Model problem based learning merupakan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa keperawatan.