PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR

Pembelajaran klinik dalam keperawatan merupakan wahana yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam pembelajaran praktik dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk mengintegrasikan dasar pengetahuan yang telah diperoleh baik dalam bentuk ketrampilan maupun kompetensi yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan agar tercapai kemampuan sikap, perilaku personal dan professional dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research yaitu penelitian kuantitatif korelasi deskriptif dan penelitian kualitatif studi kasus yang bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh kurikulum, sarana prasarana, dan kemampuan pembimbing klinik keperawatan terhadap prestasi belajar mahasiswa, (2) Mengetahui pengaruh proses pembelajaran klinik keperawatan terhadap prestasi belajar mahasiswa, (3) Mengetahui kendala-kendala yang dijumpai selama bimbingan praktik klinik di Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono Magelang.
Strategi pada pendekatan mixed methods research ini adalah eksplanatoris sekuensial melibatkan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, kemudian pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Ada pengaruh antara kurikulum, sarana prasarana, dan kemampuan pembimbing klinik terhadap prestasi belajar mahasiswa ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,784 , R square sebesar 0,615 , dan nilai Adj R² sebesar 0,574 atau 57,4% dan pengaruhnya signifikan yang ditunjukkan nilai F sebesar 0.000 pada level 5%, F hitung sebesar 14.921 , Ftab sebesar 9.55 (F-hitung > F-tabel) sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima dan signifikan. (2) Perencanaan pembelajaran klinik sudah terencana dengan baik dan sistematis, diawali dengan adanya MOU (Memorandum Of Understanding), tetapi masih ditemukan kekurangan dalam administrasi surat menyurat, (2) Metode pembelajaran klinik sudah berjalan dengan baik, tetapi ditemukan beberapa kendala, diantaranya mahasiswa kurang aktif, motivasi rendah, dan kurangnya referensi. (3). Hambatan yang dirasakan dalam pembelajaran praktik klinik, diantaranya administrasi perijinan yang masih lama, jumlah pembimbing klinik institusi terbatas, mahasiswa kurang dalam penguasaan teori dan keterampilan.