Perilaku Self Care dan Frailty Syndrome Pada Pasien Dengan Gagal Jantung Lanjut Usia

Latar Belakang: Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang semakin serius. Saat ini 80% penderita gagal jantung diderita oleh lanjut usia karena semakin bertambahnya usia maka terjadi penurunan status fungsional. Hal tersebut mengakibatkan munculnya frailty syndrome yang dapat memberikan prognosis yang buruk dalam hal mortalitas, kejadian rawat inap dan kualitas hidup. Hal tersebut butuh penatalaksanaan yang kompleks, salah satunya dengan perilaku self care yang dapat mencegah penyebaran frailty syndrome. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara self care dan frailty syndrome pada pasien dengan gagal jantung lanjut usia.
Metode: Responden pada penelitian ini berjumlah 87 responden yang di ada di poli jantung RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Self care diukur menggunakan kuesioner yang tervalidasi dan sudah diterjemahkan yaitu self care heart failure index dan frailty syndrome diukur menggunakan kuesioner frailty index. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Spearman.
Hasil: Hasil menunjukkan nilai rata-rata perilaku self care pada pasien dengan gagal jantung lanjut usia sebesar 48,70 yang menunjukkan bahwa ketidakadekuatan perilaku self care pada pasien dengan gagal jantung lanjut usia dan nilai rata-rata frailty syndrome sebesar 0,142 yang dikategorikan pada tahap pre frail. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku self care dengan frailty syndrome dengan pValue: 0,20.
Kesimpulan: Self care pada pasien dengan gagal jantung lanjut usia tidak adekuat dan berada pada tahap pre frail. Perawat dan tenaga kesehatan lainnya seharusnya melakukan intervensi untuk meningkatkan perilaku self care pada pasien dengan gagal jantung lanjut usia.