EKSPLORASI KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PADUKUHAN KALIRANDU

Latar Belakang: Peningkatan jumlah lansia akan menyebabkan lansia rentan terkena penyakit degeneratif, salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan lansia, hal ini merupakan akibat dari penurunan fungsi fisiologis pada lansia dan kondisi stress yang dialami oleh lansia. Keadaan hipertensi diperparah oleh lansia yang tidak melakukan aktivitas fisik, tidak menjalani pengobatan, merokok, dan tidak melakukan diet hipertensi. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan konsep multidimensi yang terdiri dari kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, spiritual, ekonomi dan hubungan dengan lingkungan.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi di Padukuhan Kalirandu.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan menggunakan catatan lapangan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Analisa data terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: pandangan lansia terkait hipertensi, aktivitas fisik lansia, activity daily living lansia, keluhan lansia, kondisi psikologis, pengobatan yang dilakukan oleh lansia, pemanfaatan fasilitas kesehatan, pengaruh keluarga terhadap kondisi lansia, dan aktivitas sosial lansia.
Kesimpulan: Kualitas hidup lansia baik didapatkan dari pandangan baik terkait penyakit, rutin melakukan aktifitas fisik, mandiri dalam melakukan activity daily living, tidak merasakan stress akibat penyakit, rutin melakukan pengobatan dan memanfaatan fasiiltas kesehatan, serta terdapat dukungan keluarga dan dukungan sosial. Saran untuk peneliti selanjutnya perlu adanya tindak lanjut dari hasil penelitian ini untuk mengidentifikasi peran keluarga dalam merawat lansia yang hipertensi, mengeksplorasi kualitas hidup lansia yang patuh pengobatan dan lansia yang tidak patuh pengobatan, dan menggunakan metode penelitian lain dalam meneliti kualitas hidup lansia.