PENGARUH LETAK LESI TERHADAP OUTCOME PADA PENDERITA STROKE

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat terhentinya aliran darah pada sistem suplai darah otak. Kejadian stroke di daerah Yogyakarta menurut RIKESDAS cukup tinggi yaitu 16,9%. Penderita pasca stroke sering menyandang gejala sisa berupa cacat fisik dan cacat mental. Cacat fungsi mental (fungsi luhur) mencakup berbagai fungsi diantaranya memori, kognotif, berbahasa, praksis, emosi, tingkah laku, berhitung, abstraksi, orientasi dan afek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh letak lesi terhadap outcome pada penderita stroke. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik yang dilakukan pada bulan agustus 2015 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 36 orang post stroke usia 40-60 tahun dan memenuhi kriteria inklusi, diambil secara cross sectional dengan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data melalui data primer dan sekunder berupa rekam medis dan formulir identitas responden, outcome diperoleh dengan menggunakan Barthel Index. Analisis data menggunakan yang digunakan adalah analisa Chi-square. Hasil: Hasil menunjukan untuk variabel usia terdapat korelasi yang signifikan terhadap outcome dan pekerjaan tidak terdapat korelasi terhadap outcome. Dengan menggunakan uji Chi-square, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara letak lesi terhadap outcome pada penderita stroke dengan nilai (P value: 0,081).
Kata kunci: Letak lesi, outcome, penderita stroke.