ESTI BUDI KARTIKA SARI (2016) AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM TRADISI UPACARA BEKAKAK DI DESA AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Cover.pdf
Download (100kB)
Cover.pdf
Download (12kB)
Halaman Judul.pdf
Download (539kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (17MB)
Bab I.pdf
Download (385kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (572kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (572kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (346kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (702kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (702kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (281kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (294kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (841kB)
Abstract
*106 xiii
Akulturasi Islam Dan Budaya Lokal DalamTradisi Upacara Bekakak
di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
ABSTRAK
Budaya lokal memiliki nilai-nilai tersendiri yang menjadikan tradisi dan
adat istiadat didalamnya sebagai norma-norma sosial yang memiliki pengaruh
signifikan dalam mengatur pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat di Indonesia.
Salah satunya dalam komponen budaya lokal yaitu tradisi upacara, baik dalam
lingkup lingkaran hidup atau lingkup keagamaan. Hal tersebut dapat
mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan yang akan menjadi pedoman hidup
seseorang dalam lingkungan masyarakat, misalnya dalam upacara bekakak yang
diselenggarakan di Desa Ambarketawang. Tradisi upacara ini memiliki nilai
budaya dan agama yang saling berhubungan sehingga terjadinya akulturasi agama
dan budaya lokal didalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi profil tradisi upacara bekakak
dan ingin memahami nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya, serta wujud
dan proses akulturasi antara nilai-nilai Islam dengan budaya lokal dalam Upacara
Bekakak. Penelitian ini termasuk jenis field research (penelitian lapangan) dengan
pendekatan kualitatif dengan desain etnografi yaitu memerikan tradisi Bekakak
secara menyeluruh sebagaimana adanya. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan dokumentasi. Lokasi
penelitian dilakukan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian diantaranya dari aparat
Pemerintah setempat, tokoh Lembaga Islam, juru kunci dan pengurus di lokasi
pesanggrahan Gunung Gamping, partisipan upacara Bekakak, dan masyarakat
setempat di Desa Ambarketawang dan sekitarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara ini secara legendaris
menceritakan tentang sejarah sang abdi dhalem Sultan HB I bernama Ki Wirosuto
yang meninggal secara misterius bersama keluarganya, sehingga diadakannya
upacara religius oleh masyarakat sejak tahun 1756. Masuknya ajaran Islam pada
sebagian masyarakat, menyebabkan adanya budaya orang Islam yang
terakulturasi, walaupun masih sedikit dikarenakan faktor budaya lokal yang lebih
dominan dalam diri masyarakat tersebut, namun tetap nilai Islam yang terkandung
tidak ada. Oleh karenanya, munculnya pertentangan sebagian masyarakat Islam
saat ini, bahwa kegiatan upacara masih mengandung ajaran animisme dan
dinamisme. Maka dari itu, makna upacara yang pada awalnya sebagai upacara
religius menjadi upacara kebudayaan atau produk wisata yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta hingga saat ini.
Kata Kunci: budaya lokal, akulturasi, tradisi upacara, nilai Islam, dan persepsi.
xiv
The Acculturation of Islam and Local Culture in the Tradition of Bekakak
Ceremony in the Village of Ambarketawang, Sub-district of Gamping,
Regency of Sleman, Special Region of Yogyakarta
ABSTRACT
Local culture has its own values that make the traditions and customs
within as social norms that have significant influence in regulating the mindset,
attitudes and behavior of people in Indonesia. One of the local cultural component
is the tradition of the ceremony, both within the scope of life or religious. It can
affect the faith and belief that will guide someone’s life in society, for example in
Bekakak ceremony held in Ambarketawang. This ceremony tradition has cultural
and religious values that are interconnected which makes the acculturation of
religion and local culture within possible.
This study is aimed to describe the profile of Bekakak ceremony tradition
and to understand the Islamic values contained within it, as well as the form and
the process of acculturation between the values of Islam with local culture in the
Bekakak ceremony. This research is included in field research with a qualitative
approach and ethnographic design which specifies the overall Bekakak tradition
as it is. The data collection technique used in-depth interviews, participant
observation and documentation. The research location is in the Village of
Ambarketawang, Sub-district of Gamping, Regency of Sleman, Special Region of
Yogyakarta. The research subjects include local government officials, leaders of
Islamic institutions, the caretaker and management at the location of Gunung
Gamping rest house, participants of Bekakak ceremony, and local communities in
the Village of Ambarketawang and surrounding areas.
The results show that this ceremony, according to legend, tells about the
history of the abdi dalem (royal servant) of Sultan HB I named Ki Wirosuto who
died under mysterious circumstances with his family, so that a religious ceremony
was held by the public since 1756. The influx of Muslim culture in certain
societies causes the acculturated Islamic values with the culture, although it is still
slightly due to the more dominant local cultural factors are in the society, but it
shows that the Islamic values is nothing in this culture. There are oppositions from
the majority of Islamic community recently because they consider that the
ceremony contains the teachings of animism and dynamism. Therefore the
meaning of the ceremony that was originally a religious ceremony becomes a
cultural ceremony or a tourism product that exist in Yogyakarta today.
Keywords: local culture, acculturation, ceremonial traditions, Islamic values, and
perceptions.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | *106 LOCAL CULTURE, ACCULTURATION, CEREMONIAL TRADITIONS, ISLAMIC VALUES, AND PERCEPTIONS. |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 14 Jan 2022 02:08 |
Last Modified: | 14 Jan 2022 02:08 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/27284 |