KOMUNIKASI SUPORTIF ANTARA PENGASUH DAN ANAK JALANAN DALAM MEUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI DI RUMAH SINGGAH HAFARA YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengctahui bagaimana upaya pengasuh dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada anak asuh di Rumah Singgah HAFARA Yogyakarta yang dulunya mantan anak jalanan. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini yakni berdasarkan pada karakter yang dimiliki olch anak asuh yang mempunyai rasa tidak percaya diri yang kompleks, dimana anak asuh ini dalam berkomunikasi cenderung merasa takut, malu, diwn, minder dan rendah diri. Hal tcrsebut dapat mempengaruhi penyesuaian diri dan rasa percaya diri anak asuh dalam bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Dalam hal ini Komunikasi suportif yang dilakukan oleh pcngasuh terhadap anak asuh bertujuan tuttuk menumbuhkan rasa percaya diri anak asuh. Studi ini menggunakan tcori komunikasi interpersonal oleh Jalaluddin Rahmat dan komunikasi suportif oleh Mundakir yang menggambarkan sikap suportif pengasuh dalam menumbuhkan rasa percaya diri di Rumah Singgah HAFARA Yogyakarta. Serta teori rasa percaya diri Jacinta F. Rini. Adapun subyek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang yakni 1 Pengasuh, dan 2 anak asuh (Informan) yang memiliki rasa percaya diri yang kompleks. Subyek lokasi tersebut di Rumah Singgah HAFARA, Bantul, Yogyakarta. Tujuan penclitian ini adalah Mendiskripsikan komunikasi suportif antara pengasuh dan anak jalanan dalam rangka menumbuhkan percaya diri di Rumah Singgah HAFARA Yogyakarta. Metodologi yang digunakan dalam studi ini bersifat Deskriptif kualitatif yang mengandalkan sumber dari wawancara mendalarn dengan informan, observasi pada obyek penelitian dan dokumentasi. Isi dari penelitian ini berupa uraian data dan analisis penulis berdasarkan hasil pengamatan dari data yang dipcmleh. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa dalam melakukan komunikasi suportif guna untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak asuh, diperlukan beherapa pola pemahaman perilaku pengasuh seperti : Deskripsi, Orientasi Masalah, Spontanitas, Empati, Persamaan, Provisionalisme. Serta pengasuh herperan sebagai orang tua mercka dengan memberikan bimbingan, motivasi, serta keterampilan yang dapat melatih rasa percaya diri anak asuh.
Kata kunci : komunikasi suportif / Komunikasi Interpersonal / Percaya Diri / Perilaku Komunikasi Suportif.