EFEK ANTI INFLAMASI EKSTRAK KURMA (Phoenix daetylifera) TERHADAP VULNUS PADA OTOT SKELET DI BAGIAN FEMUR TIKUS MENCIT (Mus muscuius) JANTAN

AGUSTINA PUSPITASARI (2011) EFEK ANTI INFLAMASI EKSTRAK KURMA (Phoenix daetylifera) TERHADAP VULNUS PADA OTOT SKELET DI BAGIAN FEMUR TIKUS MENCIT (Mus muscuius) JANTAN. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (461kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (91kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (746kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Inflamasi adalah masalah yang sering menimbulkan berbagai penyakit, sehingga memerlukan pengobatan yang aman dan murah tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan. Kurma kering memiliki kandungan salisilat tinggi yang bersifat mencegah penjendalan darah, anti inflamasi, dan penghilang rasa nyeri, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak kurma pada penyembuhan luka insisi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji. Subjek penelitian adalah 28 ekor mencit (Mus musculus) jantan ras galur Balb C, 2-3 bulan, 25-30 gram yang dibagi dalam 4 kelompok (kontrol aquades, ekstrak kurma 100 mg, ekstrak kurma 200 mg, kontrol Natrium diklofenak). Tikus diinduksi luka insisi dengan diameter 0,7 cm dan kedalaman 0,2 cm. Ekstrak kurma diberikan secara per oral satu kali per hari. Selama penelitian, luka diamati setiap hari setelah diberikan pertakuan. Data analisis dengan uji statistic One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey. Rata-rata waktu sembuh kontrol aquades (1 ± 4,71), ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) 100 mg/ kgBB (1 + 2,14), ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) 200 mg/ kgBB (1 ± 2,14), kontrol positif (Natrium diklofenak (1 ± 1,71). Analisis ANOVA menunjukkan adanya persamaan signifikansi antara ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) 100 mg/ kgBB dengan Natrium diklofenak (p>0,05), untuk ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) 200 mg/ kgBB dengan Natrium diklofenak menunjukkan persamaan signifikansi (p>0,05), sedangkan pada ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) dengan aquades menunjukkan perbedaan signifikansi (p<0,05). Ekstrak kurma (Phoenix dactylifera) dengan dosis 100 mg/ kgBB maupun 200 mg/ kgBB efektif terhadap vulnus pada mencit (Mus musculus), sama efektifnya dengan Natrium diklofenak.
Kata kunci : ekstrak kurma, inflamasi, oral
xiv

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 28 Mar 2022 07:39
Last Modified: 28 Mar 2022 07:39
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28284

Actions (login required)

View Item
View Item