PERBANDINGAN BEN GARUH PAPARAN PENGHARUM RUANGAN CAIR DAN GEL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI MUKOSA RESPIRATORIUS S NASAL

VERANI DWITASARI (2011) PERBANDINGAN BEN GARUH PAPARAN PENGHARUM RUANGAN CAIR DAN GEL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI MUKOSA RESPIRATORIUS S NASAL. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (297kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (187kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (229kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (720kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (304kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (767kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (30kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (301kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (126kB)

Abstract

Pengharum ruangan berbentuk cair dan gel inerupakan pengharum modern yang banyak digunakan masyarakat. Berbagai macam zat kimia diduga terkandung di dalarrmya, seperti etanol, fonnaldehida, nafialena, fenol, ptalat, dan xilena. Zat kimia pengharum masuk pertama kali ke dalam tubuh melalui rongga hidung, sehingga penelitian tentang pengaruh paparan pengharum ruangan terhadap mukosa respiratorius nasal perlu dilakukan Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji perbedaan pengaruh paparan pengharum ruangan cair dan gel terhadap gambaran histologi mukosa respiratorius rongga hidung. Desain penelitian adalah eksperimental dengan post-test only control group design. Penelitian menggunakan 18 ekor tikus putih, terbagi dalam 3 kelompok: kelompok kontrol negatif, kelompok pemaparan pengharum ruangan cair, dan kelornpok paparan pengharum ruangan gel. Pada kelompok perlakuan dilakukan pemaparan penghanim selama 8 jam/hari selama 15 hari. Pada hari ke-16, dilakukan dekapitasi dan pengambilan organ hidung. Lalu dilakukan pembuatan sediaan preparat lapisan mukosa nasal dengan pengecatan Hematoxylin Eosin dan penilaian adanya perubahan ketebalan epitel, sebukan sel radang, penam.pakan sel goblet, dan lamina propria di bawah mikroskop. Perubahan ketebalan epitel dinilai secara kuantitatif dengan perbesaran. 400x. dalam 5 lapang pandang.. Hasil percobaan dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji post hoc Mann-Whitney. Hasil uji post hoc menunjukkan perbedaan ketebalan antara kelompok penghanun ruangan cair dengan kelompok gel p 0,008 (p<0,05), dan antara kelompok pengharum ruangan cair dengan kelompok kontrol p 0,004 (p<0,05), sedangkan perbedaan ketebalan kelompok pengharum ruangan gel dengan kelompok kontrol p 0,197 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa paparan pengharum ruangan cair memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap perubahan histologi mukosa respiratorius nasal dibandingkan paparan pengharum ruangan gel.
Kata. ktmci mukosa respiratorins .penghartnn., rupgan cair, • .

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 07 Apr 2022 02:28
Last Modified: 07 Apr 2022 02:28
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/28632

Actions (login required)

View Item
View Item