HUBUNGAN PERAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL

INTISARI

Hipertensi yang tidak terkontrol akan menimbulkan dampab yang lebih parah dan komplikasi, antara
lain: pecah pembuluh darah dan stroke, penyakit ginjal, ga+igguan pen@ibatm, demensia dan disfungsi
neurokognitif. Oleh karena itu, keluarga sebagai sumbnr kesehatan primer harus memberikan perawatan
kesehatan pada semua anggota keluarga yang sakit atau mengalami suatu masalah. Sehingga keluarga
harus mendukung perilaku pencegahan komplikasi pada lansia dengan hipertensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menget&ui hubungan a0& peraa kelwga terhadap perilaku pencegahan
komplikasi pada lansia dengan hipertensi di wilayab Puskesmas Kasihan II Bantul. J'vletode yang
digunakan adalah non eksperimen dengan pendekataii cross sectional. Responden pada penelitian ini
adal& 103 lansia dan 103 anggota yang memwat lansia yang diambiJ secara acak berdasarkan data dari
Puskesmas Kasihan II BatiNl. Penelitian ini menggmakan kuesioner yang valid dan reliabel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 103 keluarga lansia sebanyak 82,5% keluarga berperan baik,
14,6% keluarga berperan cukup dan 4,9% keluarga berperan kurang. Perilaku pencegahan komplikasi
meniirut lansia sebanyak 59,2% dikategorikan bak, 35,9% cukup dan 4,9% kurang. Terdapat hubungan
yaiig signifikan antara peran keluarga terhadap perilaku pencegahan komplikasi pada lansia dengan
hipertensi di wilayah Puskesmas II Bantul Q < 0,05) dengm keemtan hubungan sedang( r = 0,478).
Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa peran keluarga berperan penting dalam perilaku pencegahaii
komplikasi pada lansia. Kelwga diharapkan dapat’ meningkatkan peranya dalam perilaku pencegahan
komplikasi. Peaeliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam dengan metode kualitatif.