HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN INSOMNIA TERHADAP KENDALI HIPERTENSI PADA MASA PANDEMI COVID 19

Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit dan faktor risiko utama untuk penyakit lain. Pada tahun 2018, Riskesdas menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan sedangkan terendah di Papua sebesar 22,2%. Insomnia secara luas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan tidur yang baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Gangguan ini dapat bersifat sementara atau menetap. Insomnia yang sementara atau periode yang singkat paling sering disebabkan oleh kecemasan.

Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan gangguan tidur atau insomnia dengan kendali hipertensi selama masa pandemi.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 61 responden yang termasuk dalam kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan secara online pada bulan November 2020 – April 2021 dengan menggunakan kuesioner yang diisi melalui Google Form sebagai alat pengumpulan data dan KSPBJ-Insomnia Rating Scale yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik inferensial menggunakan SPSS.

Hasil: Responden pada penelitian ini yaitu sebesar 20 orang laki-laki (32,8%) dan 41 orang perempuan (67,2%) dengan rentang usia terbanyak yaitu 46-55 tahun dengan 39,2%. Kendali hipertensi responden pada penelitian ini dengan kategori kendali baik yaitu sebanyak 45,9