UJI PERFOMA MESIN LAS GESEK KONTINYU DENGAN PENCEKAM MENGGUNAKAN MODIFIKASI TAILSTOCK

Teknologi pengelasan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam metode maupun dalam aplikasinya. Salah satu metode tersebut adalah pengelasan gesek (friction welding). Dalam upaya pengembangan metode pengelasan gesek, dilakukanlah suatu pengamatan terhadap unjuk kerja sebuah mesin las gesek jenis CDFW (Continuous Drive Friction Welding) atau mesin las gesek kontinyu. Temuan yang didapat dari hasil pengamatan tersebut ialah terjadinya rugi gaya pada mekanisme pemberian tekanan dan sambungan yang dihasilkan tidak lurus. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh komponen cekam tak berputar pada mesin las gesek CDFW tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka dibuatlah sebuah rancangan dan pembuatan modifikasi pada komponen pencekam benda tak berputar mesin las gesek tersebut. Setelah dilakukan modifikasi, uji performa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan yang terdapat pada mesin las gesek sebelum dan setelah dimodifikasi terkait besar rugi gaya dan kelurusan hasil sambungan. Penarikan kesimpulan uji performa didapat berdasarkan hasil perhitungan analisis data. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial Independent T-test pada tingkat signifikansi 0,05. Metode analisis data dilakukan menggunakan program SPSS versi 25. Hasil uji performa menyatakan bahwa rancangan modifikasi dan pembuatan komponen modifikasi pada mesin las gesek CDFW telah di buat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu memperkecil rugi gaya dan membuat kondisi poros cekam yang sentris agar mampu menghasilkan sambungan yang lurus. Hasil analisis statistik data menyatakan bahwa, terdapat perbedaan besar rugi gaya yang signifikan pada performa mesin las gesek CDFW sebelum dan setelah dimodifikasi. Rata-rata besar rugi gaya pada mesin las gesek sebelum dimodifikasi adalah 548,15 N dan 99,8 N setelah dimodifikasi. Pada hasil analisis statistik uji performa kelurusan hasil sambungan menyatakan bahwa, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada mesin las gesek sebelum dan setelah dimodifikasi. Namun, rata-rata pergeseran hasil sambungan mesin las gesek setelah dimodifikasi memiliki nilai 0,04 mm dimana tingkat toleransi besar pergeseran akibat misalignment adalah 0,05 mm. Dilihat dari besar pergeseran yang memiliki nilai lebih kecil dari nilai toleransi fenomena misalignment maka, kondisi cekam mesin las gesek setelah dimodifikasi dikatakan telah sentris.