EVALUASI MANAJEMEN SEKOLAH DASAR INKLUSI DI SD TUMBUH 2 YOGYAKARTA DAN SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan manajemen sekolah dasar inklusi di SD Tumbuh 2 Yogyakarta dan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan terkait planning program Pendidikan inklusi, organzing pro- gram Pendidikan inklusi, actuating program Pendidikan inklusi, controlling pro- gram Pendidikan inklusi dan mendeskripsikannya melalui enam dimensi mana- jemen sekolah dasar inklusi yaitu organisasi sekolah, iklim sekolah inklusi, organ- isasi kelas, dukungan keluarga, keterlibatan komunitas dan belajar sepanjang hayat. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mix methode), jenis penelitian evaluative ex post facto. Tempat penelitian di SD Tumbuh 2 Yog- yakarta dan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, guru pembimbing khusus (GPK), orangtua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknis analisis data deskriptif menggunakan cara induktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Planning SD Tumbuh 2 Yog- yakarta lebih tersusun dan siap dalam perencanaannya daripada SD Taman Muda Ibu Pawiyatan 2) Organizing proses pelaksanaannya yaitu pembagian tugas guru atau job desc, mengelompokan peserta didik, media, metode dan kurikulum, SD Tumbuh sudah dapat dikatakan sangat baik pelaksanaannya karena pembagian tugas dalam kelas ada 2 guru, terdapat pembagian kelompok peserta didik lower, middle dan higher, serta penggunaan kurikulum yang sudah menggunakan kuriku- lum internasioan yaitu Cambridge International Curriculum Primary (CICP) se- bagai pengantar pembelajaran. 3) Actuating proses pelaksanaannya berupa meng- grakan anggota dan Kerjasama dalam aspek kegiatan, dalam hal ini SD Tumbuh pelaksanaannya lebih baik ditunjukan dengan adanya pelatihan, seminar, work- shop atau talkshow diadakan oleh SD Tumbuh setiap bulannya yang wajib diikuti oleh semua guru di SD Tumbuh 2 dan adanya komite guna menggerakan para orangtua untuk mengadakan program-program seperti seminar dan sharing yang relevan dengan pendidikan atau parenting 4) Controlling proses pelaksanannya berupa evaluasi kegiatan dan mengukur hasil tingkat kepercayaan diri dan ke- mandirian siswa, dalam hal ini evaluasi yang dilaksanakan di SD Tumbuh jauh lebih baik dari SD Taman Muda IP karena mengadakan evaluasi satu minggu sekali Bersama kepala sekolah dan seluruh guru. Tingkat kepercayaan diri dan kemandirian siswa SD Tumbuh 2 dan SD Taman Muda IP masih dikatakan ku- rang karena anak berkebutuhan khusus masih harus didampingi untuk bisa man- diri dan butuh dorongan orangtua untuk bisa percaya diri.