PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA SRIKAYANGAN, KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGO

Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui saluran pemasaran bawang merah di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, (2) Mengetahui biaya pemasaran, margin pemasaran, dan keuntungan pemasaran bawang merah di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, (3) Mengetahui farmer’s share, dan efisiensi pemasaran bawang merah di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Pengambilan sampel petani menggunakan metode proportional random sampling sebanyak 38 petani, sedangkan untuk lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling sebanyak 22 pedagang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kegiatan wawancara dengan bantuan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh saluran pemasaran. Saluran I: Petani – Pedagang besar – Pedagang pengecer (Pasar Bantul) – Konsumen, Saluran II: Petani – Pedagang pengumpul – Pedagang pengepul – Pedagang pengecer (Pasar Bantul) – Konsumen, Saluran III: Petani – Pedagang pengepul – Pedagang besar – Pedagang pengecer (Pasar Bantul) – Konsumen, Saluran IV: Petani – Agen penjualan – Pedagang pengecer (Pasar Sentolo lama dan Sentolo Baru) – Konsumen, Saluran V: Petani – Pedagang pengecer (Pasar Gamping) – Konsumen, Saluran VI: Petani – Pedagang pengumpul – Pedagang pengecer (Pasar Gamping) – Konsumen, Saluran VII: Petani Pedagang pengepul – Pedagang pengecer (Pasar Godean) – konsumen. Biaya pemasaran paling tinggi terdapat pada saluran II, sedangkan biaya pemasaran paling rendah terdapat pada saluran IV. Margin pemasaran paling tinggi terdapat pada saluran II, sedangkan margin pemasaran paling rendah terdapat pada saluran IV. Keuntungan pemasaran paling tinggi terdapat pada saluran II, sedangkan keuntungan pemasaran paling rendah terdapat pada saluran IV. Farmer’s share tertinggi terdapat pada saluran IV sebesar 84,09%, sedangkan Farmer’s share paling rendah terdapat pada saluran VII sebesar 56,97%. IET paling efisien terdapat pada saluran V yang berada di Pasar Gamping, sedangkan IEE paling efisien terdapat pada saluran VII yang berada di Pasar Gamping.