TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA ALAT ORTHODONSI LEPASAN YANG DITANGANI OLEH DOKTER GIGI MUDA DI RSGMP UMY

Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan kelompok atau masyarakat. Dasar pertimbangan kepuasan konsumen adalah adanya kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang di dapatkan. Perkembangan dunia yang diikuti oleh perubahan gaya hidup masyarakat sekarang juga mempengaruhi kebutuhan pasien dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut, salah satunya adalah perawatan orthodonsi. Sehingga, untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasien perlu adanya pemeriksaan yang secara menyuluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan kepuasan pasien yang selama ini sudah menggunakan alat orthodonsi lepasan di Rumah Sakit Gigi dan Muhit Pendidikan UMY. Pada penelitian ini menggunakan 30 sampel yang dipilih secara Purposing Sampling pada pasien pengguna alat orthodonsi lepasan dengan usia 14-25 tahun di RSGMP UMY. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner yaitu untuk pengumpulan data tingkat kepuasan pasien pengguna alat orthodonti lepasan dan Dental Satisfaction Questioner (DSQ) atau instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien yang telah dimodifikasi menjadi 4 skala likert jawaban yaitu Quality, Accses Total,Pain Management, Pernyataan not on a subscale yang terdiri dari 19 butir pertanyaan. Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan membagikan instrument penelitian kepada sampel untuk diisi dan kemudian diwawancarai. Metode analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif menggunakan program SPSS.
Dan hasil penelitian didapat bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap perawatan orthodonsi adalah sedang dengan besar sampel 26 pasien atau 86,7% dan tingkat kepuasan tinggi sebesar 4 sampel atau 13.3%. Sedangkan hasil dari Instrument DSQ menunjukan bahwa pernyataan not on subcale yang dilakukan di penelitian ini menunjukan bahwa kualitas (39,37%) yang lebih mempengaruhi tingkat kepuasan pasien untuk melakukan perawatan orthodonsi. Sedangkan akses total (35.20%) karena hanya sebagian besar pasien yang baru merasakan hasil dari perawatan orthodonsi. Untuk pain management (14.13%) dan pernyataan not or subcale / perawatan lainya (11.30%) tidak begitu mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.
Keyword: kepuasan pasien, perawatan orthodonsi
xii