HUBUNGAN ANTARA KADAR EKSKRESI IODIUM URIN (EIU) DENGAN ANTROPOMETRI PADA REMAJA DIDAERAH ENDEMIK GAKI

INTISARI

lodium adalah salah satu mineral penting bagi manusia. Asupan iodium
sehari-hari dapat diketahui melalui kadar Ekskresi Iodium Urin (EIU). Pada
kelompok umur yang sedang tumbuh, GAKI dampaknya lebih berbahaya karena
akan menghambat proses pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara kadar EIU dengan antropometri pertumbuhan remaja yaitu
Indeks Massa Tubuh (IMT), serta perbedaan IMT di daerah endemik GAKI
ringan dan berat.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional, data diambil secara
potong lintang. Subyek penelitian ini adalah remaja berjumlah 30 anak di
Lemahdadi dan 30 anak di Karangwuluh dengan usia 11-17 tahun. Pengukuran
kadar EIU dengan metode Ammonium Persulfat Dry Digestion. Pengambilan data
antropometri dengan pengukuran berat badan, dan tinggi badan untuk
mendapatkan nilai IMT. Analisa data menggunakan Uji Mann Withney dan Uji
Spearman.

Hasil pengukuran median kadar EIU untuk Lemahdadi dan Karangwuluh
berturut-turut adalah 242,5 yg/l (33,396) dan 223,5 ug/1 (36,76) dengan nilai uji
beda yang tidak bermakna (p»0,05). Frekuensi tertinggi di Karangwuluh berupa
status iodium optimal dengan IMT normal (26,67”0), sedangkan di Lemahdadi
frekuensi tertinggi berupa anak yang memiliki resiko IIH dengan IMT Under
Weight (305). Uji Spearman untuk hubungan EIU dengan IMT dan uji beda
Mann Whitney untuk perbedaan IMT di kedua wilayah menunjukkan hasil yang
tidak bermakna (p?0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat
hubungan antara EIU dengan IMT dan tidak terdapat perbedaan EIU dan IMT di
kedua wilayah.

Kata kunci : Ekskresi Iodium Urin (EIU). GAKI. Indeks Massa Tubuh (IMT)