PERSEPSI MAHASISWA, DOSEN DAN PENYEDIA LAYANAN (BSI) TENTANG KULIAH DARING PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Latar Belakang : Pendidikan di Indonesia kini telah mengalami inovasi atau perbaruan sistem dari sistem konvensional menjadi sistem daring. Adanya lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2020 membuat sistem pendidikan di perguruan tinggi beralih ke sistem daring. Sistem pembelajaran daring adalah suatu sistem pembelajaran jarak jauh yang tidak terbatas ruang dan waktu. Pada sistem pembelajaran daring seseorang dapat belajar dan mengakses materi pembelajaran melalui berbagai platform yang tersedia seperti E-learning System dan Microsoft Teams. Sistem pembelajaran daring juga menjadikan seseorang lebih mandiri dan kritis dalam mempelajari sesuatu dimana hal tersebut menunjang metode pembelajaran problem based learning. Pada metode problem based learning, mahasiswa diharapkan dapat mempunyai kesadaran belajar secara mandiri dan kritis dalam menghadapi suatu kasus atau permasalahan yang ada. Dilakukannya sistem pembelajaran daring pada problem based learning menjadi suatu yang baru bagi mahasiswa, dosen, serta penyedia layanan prodi kedokteran FKIK UMY. Dengan adanya hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai persepsi dari berbagai pihak yang menjalankan ataupun yang menyediakan kuliah daring di prodi kedokteran FKIK UMY.

Metode : Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara forum group discussion untuk mendapatkan data persepsi tentang kuliah daring.

Hasil : Dari hasil penelitian dan dilakukan pengcodingan terhadap hasil wawancara, maka didapatkan 12 tema yaitu pembelajaran daring, kuliah konvensional, problem based learning, kebutuhan daring, kelebihan kuliah daring, kekurangan daring, daring saat pandemi, pengoperasian daring, skill lab dan pratikum, persepsi informan, peran dan fasilitas dari penyedia layanan, kritik dan saran. Dapat dilihat hasil bahwa persepsi mahasiswa, dosen dan penyedia layanan tentang kuliah daring dari berbagai sudut pandang. Pada sudut padang informan, daring dinilai mempunyai kesan positif dan negatif dalam pelaksanaannya. Adanya kesan positif sangat membantu menunjang pembelajaran mahasiswa serta kesan negatif diharapkan dapat dievaluasi oleh penyedia layanan sistem pembelajaran daring. Dalam hal ini juga perlu perbaikan serta memunculkan berbagai ide dan inovasi disetiap waktu pelaksanaan sesuai kondisi pendidikan. Dalam pelaksanaannya diharapkan sistem daring dengan segala kelebihannya dapat menunjang sistem pembelajaran secara konvensional sehingga menghasilkan suatu sistem pembelajaran bleended learning yang diharapkan efektif dan mampu menunjang sistem dalam proses belajar dan mengajar mahasiswa.