RATNA YULIANI (2011) PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM DURI (Amaranthus Spinousus Linn) TERHADAP PENURUNAN KEPARAHAN RADANG GUSI (Gingivitis). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (183kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (619kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (160kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (908kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Gingivitis merupakan penyakit periodontal yang menduduki peringkat teratas penyakit gigi dan mulut. Gingivitis adalah inflamasi gingiva atau radang gingiva yang menunjukkan tanda-tanda atau kelainan pada gingiva, perdarahan merupakan tanda adanya peradangan dari jaringan gingiva. Daun bayam duri (Amaranthus Spinousus Linn) mengandung flavonoid, saponin, vitamin C dan senyawa polifenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun bayam duri (Amaranthus Spinousus Linn) terhadap penurunan keparahan radang gusi (Gingivitis). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vivo menggunakan 30 ekor tikus jantan galur Wistar berumur 3 bulan dibagi menjadi 5 kelompok dengan berat masing-masing 250-300 gram, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Penelitian ini menggunakan 1-1202 10% sebagai zat pembuat inflamasi, triamcinolon acid 0,1% sebagai kontrol positif dan aquadest sebagai kontrol negatif. Ekstrak etanol daun bayam duri dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu 25%, 50% dan 75%. Pembuatan inflamasi dengan mengoleskan H202 10 % 3 x sehari selama 3 hari pada gingivanya selama 5 menit dan diukur indeks gingivanya pada hari ke-4, kemudian dioleskan ekstrak etanol daun bayam duri 3 x sehari selama 3 hari pada gingivanya selama 5 menit. Dicatat penurunan indeks gingiva dari hari ke 4 dan ke 7. Hasil penelitian ini adalah ekstrak etanol daun bayam duri memiliki pengaruh terhadap penurunan keparahan radang gusi (Gingivitis) namun hal itu juga berpengaruh pada kelompok kontrol positif (Triamcinolon acid 0,1%), dan tidak berpengaruh pada kontrol negatif (aquadest). Uji Wilcoxon Ranks Test ekstrak 25% (p= 0.023), ekstrak 50% (p= 0.041), ekstrak 75% (p= 0.020), triamcinolon acid 0,1% (p= 0.039) dan aquadest (p= 0.083). Dari uji Kruskal-Wallis Test (p= 0.087), dan dari uji Mann-Whitney Test ekstrak 25% dengan 75% menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0.027. Kesimpulan dari penelitian adalah ekstrak etanol daun bayam duri (Amaranthus Spinousus Linn) berpengaruh terhadap penurunan keparahan radang gusi (Gingivitis), dan konsentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi 75%.
Kata kunci: Bayam duri, Gingivitis
xii
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 30 May 2022 02:18 |
Last Modified: | 30 May 2022 02:18 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32169 |