HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN LINGKAR BETIS TERHADAP JARAK LOMPAT JAUH PADA KELOMPOK REMAJA USIA 12-15 TAHUN

Tinggi badan dan lingkar betis berkorelasi erat dengan kemampuan motorik seseorang misalnya mempengaruhi jarak lompat jauh, kemampuan motorik tersebut berkembang terutama saat remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jauhnya lompatan dengan tinggi badan dan ukuran lingkar betis pada remaja usia 12-15 tahun. Penelitian ini bersifat analitik observasional yang dilaksanakan dengan menggunakan rancangan cross sectional pada remaja SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang berumur 12-15 tahun. Sampel yang digunakan berjumlah 192 remaja yang diantaranya 96 remaja laki-laki dan 96 remaja perempuan. Variabel yang diukur adalah tinggi badan, lingkar betis, panjang tungkai dan jarak lompatan. Hasil yang diperoleh adalah remaja dengan badan yang lebih tinggi memiliki jarak lompatan yang lebih jauh dengan kata lain mempunyai korelasi positif yang bermakna (p<0,05), lingkar betis dan jarak lompatan memiliki korelasi positif yang bermakna (p<0,05). Panjang tungkai dan jarak lompatan berkorelasi positif yang bermakna (p<0,05). Uji korelasi pearson berdasarkan jenis kelamin pada perempuan hubungan antara lingkar betis dan jarak lompatan tidak bermakna (p -0,05) sedangkan hubungan antara tinggi badan dan panjang tungkai terhadap jarak lompatan tetap bermakna (p<0,05), untuk laki-laki memiliki hubungan yang bermakna (p<0,05) antara tinggi badan, lingkar betis dan panjang tungkai terhadap jarak lompatan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya korelasi positif antara tinggi badan, lingkar betis dan panjang tungkai terhadap jarak lompatan. Tetapi korelasi positif antara lingkar betis dan jarak lompatan remaja perempuan tidak bermakna secara statistik.
Kata kunci : tinggi badan, lingkar betis, panjang tungkai, lompat jauh