GAMBARAN PELAKSANAAN LIMA MEJA DI POSYANDU BALITA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 2 BANTUL YOGYAKARTA

Pertumbuhan anak diakui secara internasional sebagai indikator kesehatan
masyarakat untuk memantau status gizi dan kesehatan dalam populasi. Salah satu
upaya dalam pemantauan status gizi dan kesehatan anak dalam populasi adalah
kegiatan posyandu. Factor yang mempengaruhi keefektifan sebuah kegiatan
posyandu antara lain metode pelaksanaannya.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan 5 meja posyandu balita di wilayah kerja puskesmas Kasihan II Bantul
Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian cross sectional. Sebanyak 27 posyandu pada wilayah kerja
Puskesmas Kasihan II dipilih secara random sebagai sample penelitian ini.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada meja 1 didapatkan
hasil 100 Yo mendaftarkan balita di selembar kertasdan 70.4 Y6 kader menulis di
buku register, posyandu sudah melakukan penimbangan di meja 2 (100 Y6): pada
meja 3 didapatkan data kader untuk BB (96.3 Yo) dan pencatatan tanggal (51 Yo)
yang di KMS balita paling tinggi dari data yang lain, pada meja 4 sebagian besar
Posyandu (92.6 Y6) memberian makanan tambahan seperti PMT sedangkan
penyuluhan kesehatan dan penkes tidak diberikan dalam kegiatan Posyandu Balita
sebesar 63 Yo dan 88.9 Yo, yang paling banyak dilakukan kader di meja 5 adalah
pemberian Vit. jumlah 5 (18.554).

Pelaksanaan lima meja pada posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Kasihan 2 perlu diperhatikan lebih lanjut agar lebih sistematis sehingga tujuan
pelaksanaan posyandu dapat tercalisasikan dengan lebih baik.