RESILIENSI ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ANAK MANDIRI DI YOGYAKARTA

Tidak semua anak beruntung untuk dapat tinggal dan memperoleh kasih sayang serta perlindungan dart orang tua mereka. Sebagian anak terpaksa harus hidup terpisah denga orang tua dan harus mencari nafkah di jalanan untuk menghidupi dirt sendiri dan juga ikut membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Hal ini disebabkan karena munculnya kesenjangan sosial. Dart sekian banyak permasalah yang muncul salah satunya adalah anak jalanan. Penelitian ini berkaitan dengan Resiliensi Anak Jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menggambarkan resiliensi anak jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. (2) Menjelaskan faktor-laktor resiliensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus dengan lokasi penelitian dilakukan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dart hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak jalanan yang berada di Rumah Singgah Anak Mandiri memiliki tujuh kemampuan resiliensi yaitu regulasi emosi, kontrol implus, analysis penvebab masalah (causal analysis) kepercayaan dirt (self-efficacy} optimis, empati dan mampu berpikir posiq Serta memiliki dukungan dart ketiga faktor yaitu faktor eksternal atau i have (dukungan dart keluarga, teman dan lingkungan), .faktor internal atau i am (dukungan dart dalam dirt seperti perasaan, sikap dan kepercayaan dirt) dan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan atau i can.
Key word: resiliensi, anak jalanan, rumah singgah
xv