PERAN HUMAS DALAM SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI PERUSAHAAN DI LINGKUNGAN INTERNAL (STUDI KASUS DI PT PELABUHAN INDONESIA II CAB. PONTIANAK)

Humas perusahaan memiliki tanggungjawab dalam hal sosialisasi, baik secara internal maupun eksternal. PT. Pelabuhan Indonesia II Cab. Pontianak dalam sosialisasi internal menerapkan lambang budaya CINTA yaitu: customer centric, integrity, nationalism, team work, dan action. Namun faktanya, pemahaman masing-masing individu terhadap budaya organisasi tidak sama, sehingga dalam implementasinya belum optimal. Selain itu dalam setiap pelaksanaan kegiatannya, PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Pontianak tidak mengadakan evaluasi, padahal evaluasi adalah hal yang vital dalam organisasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kasubag Humas dan Informasi PT.Pelabuhan Indonesia II Cab.Pontianak, Kasubag Humas dan Pelayanan PT. Pelabuhan Indonesia II Cab. Pontianak, dan Staff Humas PT. Pelabuhan IndonesiaII Cab. Pontianak. Penelitian ini dilaksanakan diUnit Humas informasi dan pelayanan di PT.Pelabuhan Indonesia II Cab.Pontianak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaperan humas dalam sosialisasi budaya organisasi perusahaan di dalam lingkungan internal PT. Pelabuhan Indonesia II Cab.Pontianak adalah pertama, merencanakan program sosialisasi budaya organisasi yang berpijak pada filosofi CINTA dengan merencanakan suatu kegiatan setiap tahunnya dalam hal ini adalah Cofee Morning dan berbagai macam kegiatan atau aktivitas lainnya secara informal yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan perusahaan. Kedua, melaksanakan program sosialisasi budaya organisasi demi menciptakan budaya organisasi yang bersandar pada norma agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan, dan hukum sehingga norma-norma tersebut mampu beriringan dengan filosofi CINTA. Pelaksanaan program sosialisasi budaya organisasi dalam kegiatannya PT. Pelabuhan Indoensia II Cab. Pontianak dapat menjadi basis adaptasi dan kunci keberhasilan organisasi sehingga nilai-nilai atau norma-norma perilaku bisa memberikan konstribusi besar bagi keberhasilan organisasi.