HUBUNGAN WEIGHT SELF STIGMA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA DEWASA OVERWEIGHT

Pendahuluan : Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi penderita overweight. Penderita overweight tidak hanya mengalami dampak kesehatan secara fisik namun penderita overweight seringkali mendapatkan stigma terkait berat badannya. Stigma berat badan merupakan pemberian tanda yang negatif dan digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiskriminasi seseorang karena berat badannya. Ketika penderita overweight menerima stigma berat badan lalu mereka menyetujui stigma yang diberikan dan menerapkan pada diri mereka sendiri nantinya penderita overweight akan memiliki weight self stigma yang tinggi. Penderita overweight yang memiliki tingkat weight self stigma yang tinggi akan berdampak terhadap kualitas hidupnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara weight self stigma dengan kualitas hidup pada dewasa overweight. Metode : Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh sejumlah 36 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner WSSQ dan kuesioner kualitas hidup WHOQOL-BREF. Hasil : Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden perempuan, tinggal sendiri, memiliki tingkat weight self stigma yang tinggi, tingkat kualitas hidup tinggi, dan ada hubungan antara weight self stigma dan kualitas hidup domain psikologis responden. Kesimpulan : Ada hubungan antara weight self stigma dan kualitas hidup domain psikologi. Pada domain kualitas hidup kesehatan fisik, psikologis,dan hubungan sosial berkorelasi negatif dengan weight self stigma sedangkan pada domain lingkungan berkorelasi positif.