COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM IMPLEMENTASI PPKM DARURAT DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2021

DEWASA INI DUNIA DIGEMPARKAN DENGAN MUNCULNYA CORONAVIRUS DISEASE 19 ATAU COVID-19, YANG MERUPAKAN VIRUS YANG SANGAT BERBAHAYA SERTA PENULARANNYA SANGAT CEPAT DI WUHAN, TIONGKOK. VIRUS TERSEBUT MENYEBAR SANGAT CEPAT KE SELURUH PENJURU DUNIA, TAK TERKECUALI INDOENSIA. ADANYA VIRUS TERSEBUT MEMBERIKAN DAMPAK PADA SELURUH ASPEK KEHIDUPAN BAIK ITU ASPEK KESEHATAN, EKONOMI, SOSIAL, PENDIDIKAN DAN LAIN SEBAGAINYA. SALAH SATU PROVINSI DENGAN TINGKAT PENYEBARAN COVID-19 TERTINGGI DI INDONESIA YAITU DIY, DENGAN KABUAPETN SLEMAN YANG MENYUMBANG KASUS COVID-19 TERTINGGI DI PROVINSI DIY. SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM PENANGANAN VIRUS COVID-19 YAITU DENGAN DIBERLAKUKANNYA KEBIJAKAN PPKM DARURAT DI JAWA DAN BALI, TERMASUK SLEMAN YANG TURUT SERTA MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN TERSEBUT.

MELIHAT PERMASALAHAN TERKAIT COVID-19 SANGAT KOMPLEKS SEHINGGA MELATARBELAKANGI PENULIS DALAM MENYUSUN SKRIPSI INI. DIDASARKAN PADA PERMASALAHAN TERSEBUT PENELITI MENGAMATI BAHWA DALAM IMPLEMENTASI PPKM DARURAT DIRASA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TIDAK MAMPU UNTUK BERJALAN SENDIRI DALAM PENANGANAN COVID-19. PERLU ADANYA KOLABORASI ANTARA PEMERINTAH DENGAN STAKEHOLDER LAINNYA SEPERTI HALNYA DARI SEKTOR NON PEMERINTAHAN YAITU MCCC. MAKA DARI ITU SKRIPSI INI DITULIS UNTUK MELIHAT BAGAIMANA PROSES KOLABORASI YANG DIBANGUN OLEH PEMKAB SLEMAN DENGAN MCCC.

METODE PENELTIAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI IALAH KUALITATIF DESKRIPTIF, DENGAN LOKASI PENELITIAN DI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN SERTA MCCC SLEMAN. TEKNIK PENGAMBILAN DATA DALAM PENELITIAN INI MENGKAJI REGUKASI PPKM DARURAT SERTA WAWANCARA LANGSUNG DI LAPANGAN MELIPUTI TEKINK DOKUMENTASI SERTA WAWANCARA. TERKAIT DENGAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN INI DILAKUKAN DENGAN CARA REDUKSI, PENYAJIAN DATA, SERTA PENARIKAN KESIMPULAN.

HASIL PENELITIAN YANG DIDAPATKAN PENULIS MENUNJUKAN, BAHWA DALAM IMPLEMENTASI PPKM DARURAT DI SLEMAN TERJALIN ADANYA KOLABORASI ANTARA PEMKAB SLEMAN DENGAN MCCC SLEMAN. KOLABORASI YANG DIJALANKAN DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN TEORI GOLDSMITH DAN KETTL, DI DALAM TEORI TERSEBUT TERDAPAT 8 INDIKATOR DALAM MENGUKUR KRITERIA KEBERHASILAN DALAM KOLABORASI YANG DIJALANKAN. HASIL PENELITIAN YANG DILAKUKAN JUGA MEMPEROLEH TERKAIT DENGAN FAKTOR PENDUKUNG SERTA PENGHAMBAT DALAM KOLABORASI YANG DIJALANKAN.

BERDASARKAN HASIL PENELITIAN SERTA ANALISIS YANG DILAKUKAN PENULIS MAKA DIPEROLEH KESIMPULAN BAHWA, DARI DELAPAN INDIKATOR YANG ADA DAPAT DIKATAKAN EFEKTIF SEHINGGA TERKAIT DENGAN KOLABORASI DALAM IMPLEMENTASI PPKM DARURAT DI SLEMAN DAPAT DIKATAKAN SUDAH BERHASIL NAMUN BELUM SEPENUHNYA SEMPURNANA KARENA MASIH TERDAPAT SEDIKIT KENDALA DALAM HAL JARINGAN KOLABORASI KARENA MODEL KOLABORASI DALAM BENTUK KOORDINASI SECARA UMUM DAN MCCC SLEMAN TIDAK TERGABUNG DALAM SATGAS COVID-19 YANG TERDIRI SELURUH ORGANISASI PERAANGKAT DAERAH TERKAIT DI SLEMAN UNTUK PENANGANAN COVID-19. UNTUK ITU MAKA PENULIS MENGAJUKAN SARAN KEPADA PIHAK PEMERINTAH SLEMAN UNTUK LEBIH AKTIF DALAM BERKOORDINASI AGAR KERJASAMA YANG DILAKUKAN DAPAT BERJALAN SECARA EFEKTIF.