PENGARUH CAMPURAN REBUSAN DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis) DAN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir roxb ) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) TERINDUKSI ETANOL

Latar Belakang: Ulkus lambung adalah luka sekitar lapisan lambung atau duodenum. Tanaman obat tradisional dapat dimanfaatkan sebagai alternatif terapi pasien dengan ulkus lambung. Hal ini sejalan dengan peran perawat dalam menyelenggarakan praktik keperawatan komplementer salah satunya adalah menggunakan terapi herbal. Metodologi: Desain dengan pendekatan kuantitaif True Experiment Laboratorium Post test only control group design. Penentuan sampel dengan teknik random. Hewan coba dikelompokan menjadi kontrol negatif aquades, kontrol positif ranitidin, dan tiga kelompok perlakuan dosis (0,5;1;2 kali dosis lazim) yang diinduksi etanol 80% dan kelompok kontrol normal. Perlakuan diberikan 2 kali sehari selama 3 hari, kemudian tikus di bedah dan diamati jaringan lambung mengunakan mikroskop 400x dalam 10 lapang pandang berdasarkan kedalaman ulkus dan penyebaran jumlah sel radang. Analisis statistik menggunakan Kruskall Wallis dan Mann Withney Test. Hasil: Campuran rebusan daun teh hijau dan gambir 1 dan 2 kali dosis dengan kontrol ranitidin memiliki nilai p=0,053 dan p=0,317, sehingga tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan ranitidin dalam hal memperbaiki luka ulkus lambung tikus putih terinduksi etanol. Penyebaran jumlah sel radang nilai p>0,05 pada seluruh kelompok perlakuan dengan kontrol positif ranitidin, hal ini membuktikan bahwa campuran kedua zat tersebut memiliki kesetaraan dengan ranitidin. Kesimpulan: Campuran rebusan daun teh (camellia sinensis) dan gambir (uncaria gambir) memiliki efek perbaikan ulkus lambung pada 1 dan 2 kali dosis, serta semua dosis pada penurunan jumlah sel radang.