KOMUNIKASI SUPORTIF KELUARGA TERHADAP PASIEN PENDERITA KANKER DI RS. KANKER DHARMAIS JAKARTA

Penelitian ini merupakan penelitian komunikasi suportif antara keluarga dan pasien Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komunikasi suportif yang diberikan keluarga dalam menigkatkan semangat berjuang dan semangat untuk hidup pasien kanker di RS. Kanker Dharmais di Jakarta. teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori categories of defensive and supportive behavior Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in-depth interview) serta observasi, teknik pengambilan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling, uji validitasi dengan menggunakan triangulasi sumber, dalam teknik analisis data peneliti menggunakan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian melalui proses dari awal hingga akhir, menunjukkan bahwa keluarga pasien di RS. Kanker Dharmais di Jakarta telah menerapkan beberapa pesan komunikasi suportif bagi penderita antaralain: a) saling memberikan dukungan dan tidak menyalahkan kondisi pasien, b) memecahkan masalah secara bersama demi kelancaran pengobatan pasien, c) saling terbuka satu sama lain terutama mengenai informasi kondisi pasien, d) saling mendengarkan keluh kesah dan sama-sama memahami kondisi satu sama lain, e) memiliki kedekatan emosional yang kuat membuat keluarga yang mendampingi dan pasien tidak ada jarak sedikitpun, f) saling menerima pendapat satu sama lain terutama mengenai makanan yang dikonsumsi pasien. Namun ada keunikan dalam hal memecahkan masalah, pada pasangan informan I mereka harus bekerjasama meyakinkan kedua orangtua dan keluarga agar pasien bisa tetap menjalankan pengobatan kemoterapi yang dianjurkan oleh dokter, pada pasangan informan II kesulitan makan menjadi masalahnya demi meningkatkan nafsu makan pasien diberi kelonggaran dalam memilih makanan yang hendak dikonsumsi supaya nafsu makan pasien meningkat, dan pada pasangan informan III jarak dan biaya transportasi pribadi menjadi masalahnya dan mereka memutuskan untuk menggunakan transportasi umum dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan menyewa tempat inap disekitar rumah sakit. Faktor yang mempengaruhi bentuk komunikasi suportif pada pasangan informan I adalah faktor lingkungan keluarga, untuk pasangan informan II dan III faktor yang mempengaruhi adalah faktor dukungan pasangan hidup.