PENGARUH DIAGNOSTIC SYSTEM DAN BOUNDARY CONTROL SYSTEM TERHADAP MOTIVASI PELAYANAN PUBLIK DAN KINERJA DENGAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Penelitian ini berguna untuk mengetahui pengaruh diagnostic system dan boundary control system terhadap motivasi pelayanan publik dan kinerja dengan melalui pemberdayaan psikologis sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan sampel aparatur sipil negara yang bekerja tetap di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Samarinda dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer, berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden melalui media cetak dan link google-from. Responden dalam penelitian ini sebanyak 159 pegawai tetap. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis SEM-PLS melalui software SmartPLS 3.0.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Diagnostic system berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi Pelayanan Publik; (2) Diagnostic System berpengaruh positif signifikan terhadap Pemberdayaan Psikologis; (3) Boundary Control System berpengaruh positif signifikan terhadap Pemberdayaan Psikologis; (4) Pemberdayaan Psikologis memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja; (5) Diagnostic System berpengaruh positif terhadap Motivasi Pelayanan Publik dengan melalui Pemberdayaan Psikologis; (6) Diagnostic System berpengaruh positif terhadap Motivasi Pelayanan Publik dengan melalui Pemberdayaan Psikologis; (7) Diagnostic System berpengaruh positif terhadap Kinerja dengan melalui Pemberdayaan Psikologis; (8) Boundary Control System berpengaruh positif terhadap Motivassi Pelayanan Publik dengan melalui Pemberdayaan Psikologis; (9) Boundary Control System memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja dengan melalui Pemberdayaan Psikologis.