FARID ANDIKA TIMOR PANGESTU (2023) REPRESENTASI PEREMPUAN BATAK TOBA DALAM FILM NGERI NGERI SEDAP 2022. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (429kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (88kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (49kB)
Bab I.pdf
Download (257kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (363kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (480kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (114kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (171kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (510kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana representasi perempuan Batak Toba yang ditampilkan dalam Film Ngeri Ngeri Sedap 2022, yang menceritakan Film ini bercerita Pak Domu dan Mak Domu yang tinggal bersama anak perempuannya di Sumatra Utara. Mak Domu menginginkan tiga anak laki-lakinya yang sedang merantau yaitu Domu, Gabe dan Sahat bisa kembali pulang. Hubungan mereka yang berkonflik dengan Pak Domu membuat mereka bertiga tidak ingin kembali ke rumah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode semiotika. Metode semiotika digunakan untuk pemaknaan lambang-lambang dalam teks media dan untuk melihat bentuk komunikasi yang diperlukan sebagai sistem tanda. Objek penelitian berupa film Ngeri Ngeri Sedap 2022 yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk yang memiliki durasi 1 jam 54 menit. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi pustaka. Dalam proses menganalisis data menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Ngeri Ngeri Sedap 2022 merepresentasikan perempuan Batak Toba sebagai peran pendamping suami. Dari sudut pandang ketika perempuan menjadi istri yang harus menuruti kemauan suami dan tidak boleh dibantah. Kemudian perempuan Batak Toba dalam merawat orang tua dan keluarga. Disini anak perempuan direpresentasikan sebagai anak perempuan satu-satunya tidak boleh merantau untuk bekerja. Sarma rela meninggalkan cita-cita, kekasih, serta menuruti kemauan Pak Domu demi mengurus kedua orang tuanya di rumah. Kemudian merepresentasikan perempuan Batak Toba dalam Perlawanan domestifikasi Mak Domu meminta untuk bercerai karena resah dengan patrarki kepemimpinan Pak Domu yang semena-mena dalam keluarganya. Hal tersebut menandakan bahwa perempuan Batak Toba memiliki kekuatan untuk melawan patriarki untuk mendapatkan hak-haknya sebagai perempuan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Representation, Women, Batak Toba, Patriarchy, Film |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 07:21 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 07:21 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/37130 |