DAMPAK IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY PADA PERBEDAAN PEMBEBANAN BIAYA DAN SURVIVAL RATE PADA PASIEN KASUS HIPERBILIRUBINEMIA DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Latar Belakang: Pemerintahan Indonesia memperkenalkan Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) sebagai pengelola Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan tugas utama untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat. Program JKN telah mengubah pola pembiayaan kesehatan di Indonesia dan mengubah pola pelayanan kesehatan. Pergeseran pola yang terjadi adalah perubahan pola pengobatan menjadi pencegahan, timbulnya sistem pengendalian mutu dan pengendalian biaya. Clinical Pathway (CP) masuk ke dalam bagian dari upaya pengendalian kualitas dan pengendalian biaya rumah sakit. Metode: Pendekatan yang digunakan pada studi adalah dengan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik kuantitatif menggunakan data rekam medis dan data keuangan yang dilakukan kepada semua pasien rawat inap ruangan perinatologi di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang di diagnosis dengan Hiperbilirubinemia pada neonatus 3 bulan sebelum (Juni - Agustus 2018) dan sesudah (Oktober - Desebember 2018) penerapan Clinical Pathway. Hasil: pada data hasil keluaran pasien ditemukan pasien post penerapan clinical pathway memiliki hasil luran dan biaya yang dikeluarkan tidak lebih baik jika dibandingkan dengan pre clinical pathway. Kesimpulan: Penerapan clinical pathway di RS Panembahan Senopati Bantul tidak memenuhi harapan dalam hal hasil luaran dan pembiayaan pasien.