PENGARUH INTERACTIVE CONTROL SYSTEM DAN BELIEF SYSTEM TERHADAP KINERJA DENGAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA MAGELANG)

Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh Interactive Control System dan Belief System terhadap kinerja melalui pemberdayaan psikologis. Objek dan subjek dari penelitian ini yaitu pegawai tetap Organisasi Perangkat Daerah yang berada di Kota Magelang. Pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dengan menyebar kuesioner kepada responden sebanyak 150. Dalam pengujian data penelitian ini menggunakan SEM-PLS dengan software SmartPLS v.4.0. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menetapkan teori Goal Setting Theory pada penelitian ini dapat menurunkan tujuh hipotesis yaitu Interactive Control System dan Belief System tidak dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja. Selain itu dibandingkan dengan variabel pemberdayaan psikologis yaitu dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja. Sedangkan jika secara tidak langsung atau melalui pemberdayaan psikologis maka Interactive Control System dan Belief System akan berpengaruh positif terhadap kinerja. Dengan begitu Interactive Control System dan Belief System dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam organisasi perangkat daerah.Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh Interactive Control System dan Belief System terhadap kinerja melalui pemberdayaan psikologis. Objek dan subjek dari penelitian ini yaitu pegawai tetap Organisasi Perangkat Daerah yang berada di Kota Magelang. Pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dengan menyebar kuesioner kepada responden sebanyak 150. Dalam pengujian data penelitian ini menggunakan SEM-PLS dengan software SmartPLS v.4.0. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menetapkan teori Goal Setting Theory pada penelitian ini dapat menurunkan tujuh hipotesis yaitu Interactive Control System dan Belief System tidak dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja. Selain itu dibandingkan dengan variabel pemberdayaan psikologis yaitu dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja. Sedangkan jika secara tidak langsung atau melalui pemberdayaan psikologis maka Interactive Control System dan Belief System akan berpengaruh positif terhadap kinerja. Dengan begitu Interactive Control System dan Belief System dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam organisasi perangkat daerah.