INNOVATIVE GOVERNANCE DALAM MENANGGULANGI KASUS STUNTING MELALUI PROGRAM INOVASI "SAN PIISAN" TAHUN 2019-2021 DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS KECAMATAN SEMARANG UTARA)

Inovasi memiliki relasi dengan sesuatu yang baru atau berorientasi pada sesuatu yang baru. Sehingga inovasi dapat dipahami sebagai kreasi baru baik pada gagasan, proses maupun cetakan organisasi serta hasilnya memberikan implikasi dan dampak yang positif. World Health Organization (WHO) mengartikan stunting sebagai sebuah masalah tumbuh kembang pada anak yang diakibatkan oleh gizi yang buruk, infeksi yang terus menerus, serta stimulasi yang kurang memadai. Stunting memiliki dampak yang sangat serius jika tidak segera ditanggulangi. Kota Semarang menjadi salah satu kota yang memiliki angka kasus stuning yang cukup tinggi. Sehingga membuat pemerintah kota Semarang mencetuskan sebuah inovasi pelayanan publik yang bernama �san piisan� yang bertujuan untuk menanggulangi kasus stunting di kota Semarang, terutama pada kecamatan Semarang Utara yang menyumbang angka kasus stunting cukup tinggi di kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak inovasi program �san piisan� terhadap permasalahan kasus stunting di Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dengan adanya program inovasi pelayanan public �san piisan� di kota Semarang dapat mengatasi permasalahan kasus stunting  yang ada. Hal ini dikarenakan semenjak adanya program �san piisan� angka kasus stunting di kota Semarang turun cukup signifikan.