FESTA YUMPI RAHMANAWATI (2023) RESILIENSI KELUARGA MUSLIM DENGAN ANAK GANGGUAN NEURODEVELOPMENTAL. S3 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (493kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (154kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (151kB)
Bab I.pdf
Download (340kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (540kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (571kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (895kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (155kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (282kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (753kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Keluarga dengan anak gangguan neurodevelopmental rentan mengalami krisis. Keterbatasn fungsional anak memunculkan pertanyataan apakah masih tersedia pilihan-pilihan bagi keluarga selain menerima dan bangkit, kemudian beradaptasi dengan kondisi krisis. Studi-studi sebelumnya telah mempromosikan resiliensi keluarga untuk menemukan kekuatan keluarga dalam kondisi krisis, namun konsep tersebut belum menggunakan konsep yang dieksplorasi dari keluarga Muslim. Sementara itu, keluarga Muslim mempunyai nilai-nilai dari ajaran Islam sebagai pedoman hidup. Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman tentang resiliensi keluarga Muslim dengan anak gangguan neurodevelopmental yang dipengaruhi oleh konteks normatif nilai-nilai Islam. Hal ini penting dilakukan karena konsep penelitian ini bertujuan menggali konsep dan proses resiliensi keluarga yang sesuai dengan konteks keluarga Muslim dengan anak gangguan neurodevelopmental. Pendekatan psikologi indigenous digunakan untuk mendapat gambaran konsep resiliensi keluarga Muslim. Sejumlah 312 anggota keluarga yang merupakan pengasuh utama dari anak dengan gangguan neurodevelopmental berpartisipasi dalam mengisi open ended questions. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi keluarga Muslim mencakup 3 konsep: pertama, religious coping strategy, yaitu menggunakan cara-cara religius dalam menghadapi krisis. Sistem keyakinan bersama dalam menghadapi krisis membawa pada kedalaman makna dalam menghadapi peristiwa-peristiwa krisis atau tekanan. Tema-tema yang masuk dalam kategori ini adalah cognitive religious coping, family religious efficacy, emotional religious coping, behavioral religious coping. Kedua, pengasuhan positif yang mencakup membangun harapan, istiqomah dalam menjalankan ikhtiar, pentingnya menyayangi anak sebagai konsekuensi pemahaman keluarga bahwa anak adalah amanah Allah, dan pentingnya berpengetahuan dalam pengasuhan anak karena anak berada dalam perkembangan yang khusus. Ketiga, sistem dukungan yaitu usaha keluarga melakukan penyesuaian dalam mengatasi krisis dengan cara memobilisasi sumber daya mereka dan melakukan pengaturan kembali dalam merespon perubahan yang terjadi. Pola pengorganisasian mencakup dukungan sosial dan kesalingan. Keluarga menemukan dukungan sosial yang memberi penguatan. Keluarga mempunyai keterhubungan yaitu adanya kesalingan, antara lain saling mendukung, saling menerima dan saling bekerjasama untuk bangkit dari krisis. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang proses resiliensi keluarga Muslim. Sebanyak 10 keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu berpartisipasi dalam wawancara mendalam. Pengalaman hidup keluarga yang ditransformasikan pada ekspresi tekstual ini selanjutnya dianalisis menggunakan analisa isi. Temuan menunjukkan bahwa keluarga berada dalam kondisi rentan (family vulnerability) menghadapi kenyataan anak mengalami gangguan neurodevelopmental. Selanjutnya keluarga ini mengakses nilai-nilai Islam untuk menemukan insightness and meaningfull purpose sehingga membentuk religious coping strategy. Dengan demikian diperoleh religious family outcome dalam menjalankan pengasuhan. Kesimpulan studi ini memberikan gambaran bahwa keluarga dengan anak gangguan neurodevelopmental mempunyai pilihan untuk berfungsi kembali meskipun dalam kondisi krisis. Ajaran Islam menjadi perspektif dalam merespon kerentanan sehingga keluarga ini menjadi resilien. Aspekaspek dan proses resiliensi keluarga muslim ini dapat digunakan sebagai framework pada family counseling dan parenting program pada keluarga muslim yang mempunyai anak dengan gangguan neurodevelopmental.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Family resilience, Muslim families with children with neurodevelopmental disorders, indigenous psychology, Indonesia |
Divisions: | Program Doktor > Psikologi Pendidikan Islam S3 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 10 Oct 2023 04:29 |
Last Modified: | 10 Oct 2023 04:29 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/37913 |