HUBUNGAN SIKLUS MENSTRUASI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN DISMENORE DAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT KEPARAHAN DISMENORE

Latar belakang: Prevalensi gangguan siklus menstruasi dan dismenore wanita di dunia cukup tinggi. Rata-rata lebih dari 50% wanitaa di setiap negara mengalami dismenore. Banyak wanita yang mengeluhkan dismenore bertambah berat saat siklus menstruasi tidak teratur. Setiap wanita dengan dismenore mempunyai mekanisme koping dalam menangani nyerinya baik koping adaptif maupun maladaptif. Salah satu faktor yang memengaruhi keputusan seseorang dalam mekanisme koping yaitu pengetahuan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan siklus menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore dan mekanisme koping dengan tingkat keparahan dismenore.Metode: Penelitian dilakukan secara observasional kuantitatif metode analitik korelatif, pengambilan data cross sectional dengan sampel 192 mahasiswi kedokteran FKIK UMY 2019-2021, berusia 18-23 tahun pada September-November 2022. Data diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner online untuk mengetahui siklus menstruasi, tingkat derajat dismenore dan mekanisme koping. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Hasil observasi didapatkan responden dengan gangguan siklus menstruasi sebanyak 18,75%, dismenore sebanyak 90 persen dengan 47,1% mengalami dismenore sedang dengan mekanisme koping adaptif sebanyak 93,6%. Analisis uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan bermakna antara siklus menstruasi dengan tingkat keparahan dismenore dengan nilai p=0,031<?=0,05 dan ada hubungan yang bermakna mekanisme koping dengan tingkat keparahan dismenore dengan nilai p=0,0001<?=0,05.Kesimpulan: Semakin panjang siklus menstruasi yang terjadi pada seseorang, akan semakin berat tingkat keparahan dismenore yang dirasakan dan koping adaptif efektif menurunkan keparahan dismenore.