COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PEMULIHAN PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ERA NEXT NORMAL (STUDI KASUS: DESA WISATA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANG MOJO, KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Di awal tahun 2022 desa wisata Bejiharjo mulai bangkit karena adanya kebijakan yang sudah memperbolehkan tempat wisata untuk beroperasi kembali. Dalam tahap ini desa wisata sudah memasuki tahap next normal dengan protocol kesehatan menjadi unsur terpenting pada saat kita berwisata dan untuk membangkitkan kembali desa wisata tersebut dibutuhkan colloborative governance dalam pemulihan obyek pariwisata yang ada di kabupaten Gunungkidul. Kerjasama antar stakeholder menjadi unsur paling penting dalam pengembangan obyek pariwisata semaksimal mungkin. Tujuan dilakukanya penelitian ini untuk mengetahui siapasaja aktor yang terlibat dalam pemulihan desa wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Metode penelitian ini kualitatif deskiptif dengan mewawancarai antar stakeholder yang terlibat dalam pembangunan pariwisata di era next normal dengan tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam hal ini kolaborasi yang ada di desa wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul dalam pembangunan Pariwisata di era next normal dapat disimpulkan berjalan dengan baik karena masing-masing stakeholder telah berupaya semaksimal mungkin, hal tersebut bisa dilihat dalam proses kolaborasi yang mereka lakukan serta hasil yang mereka dapatkan dengan mendapatkan sertifkat CHSE pertama yang ada di Gunungkidul. Setiap stakeholder diharapkan untuk terus meningkatkan lagi pada aspek dialog atau komunikasi agar setiap permasalahan yang ada dapat diselesaikan, serta meningkatkan komitmen antar aktor untuk terus mengelola tempat wisata Bejiharjo.