REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA AKTIVIS DAN NON-AKTIVIS ORGANISASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi seringkali menjadi penghambat mahasiswa dalam mengatur waktu sehingga tidak memiliki regulasi diri dalam belajar yang baik. Hal ini menimbulkan spekulasi apakah mahasiswa aktivis memiliki nilai regulasi yang lebih rendah daripada mahasiswa non-aktivis organisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkatan regulasi diri dalam belajar aktivis dan non-aktivis, dan perbedaan regulasi diri dalam belajar antara mahasiswa aktivis dan non-aktivis organisasi. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program studi PAI UMY 2019. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner sebagai data primer dan wawancara sebagai data sekunder.  Sampel penelitian ini diambil menggunakan teknik sampling nonprobability sampling jenis sampling purposive jumlah subjek 110 mahasiswa. Responden wawancara terdiri dari 2 mahasiswa aktivis, 2 mahasiswa non-aktivis, 2 DPA, 1 sekretaris prodi. Data kuesioner dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan independent sample t-test. Data wawancara dianalisis menggunakan teori Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian adalah regulasi diri dalam belajar mahasiswa aktivis berada di kategori tinggi dengan rata-rata nilai 162 sedangkan regulasi diri dalam belajar mahasiswa non-aktivis organisasi berada dikategori sedang dengan rata-rata nilai 156. Hasil signifikansi nilai t adalah 0,153 atau 0,153 > 0,05 dengan demikian perbedaan dinyatakan tidak signifikan sehingga tidak ada perbedaan regulasi diri dalam belajar antara mahasiswa aktivis dan non-aktivis organisasi.