STUDENTS' LEARNING STYLES AND ENGLISH LISTENING PROFICIENCY: A CORRELATIONAL STUDY

Terdapat banyak faktor-faktor penting keberhasilan siswa dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua khususnya dalam mempelajari keterempilan menyimak, dan gaya belajar menjadi salah satu faktornya. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui jenis gaya belajar siswa, tingkat keterampilan menyimak bahasa Inggris siswa, dan korelasi antara gaya belajar siswa dan keterampilan menyimak mereka. Penelitian ini dilakukan di sebuah universitas swasta di Yogyakarta, dan partisipannya adalah 111 mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Inggris. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Kuesioner gaya belajar siswa diadopsi dari Learning Style Inventory (LSI) oleh Najar dan Bhat (2020) yang berjumlah 30 item. Sedangkan, kemahiran menyimak siswa (skor TOEFL) diambil dari mata kuliah ILT (International Language Testing). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar siswa lebih menyukai gaya belajar visual sebanyak 76 siswa (68,5%), diikuti gaya belajar auditori sebanyak 22 siswa (19,8%), dan gaya belajar kinestetik sebanyak 13 siswa (11,7%). Sementara itu, keterampilan menyimak siswa dikategorikan pada tingkat kemahiran lanjutan sebanyak 79 siswa (71,2%), tinggi-menengah terdiri dari 24 siswa (21,6%), rendah-menengah 7 siswa (6,3%), dan 1 siswa (0,9%) dengan level paling bawah yaitu rendah-menengah. Selanjutnya, di antara ketiga gaya belajar tersebut, tidak ada yang memiliki korelasi dengan keterampilan menyimak. Visual memiliki nilai signifikansi 0,187, auditori memiliki nilai signifikansi 0,427, dan kinestetik memiliki nilai signifikansi 0,847. Dengan demikian, nilai signifikansi ketiga gaya belajar tersebut lebih besar dari 0,05 (?-value > 0,05), dan dapat disimpulkan bahwa gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik tidak memiliki korelasi dengan keterampilan menyimak siswa.