ANALISIS EDUKASI PASIEN BERBASIS APLIKASI PONSEL PINTAR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MANAJEMEN DIRI PENDERITA ASMA KLINIK FIRDAUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Prevalensi asma yang terjadi di Indonesia pada kategori semua umur berjumlah 2,3 % laki-laki dan 2,5 % perempuan. Kasus asma yang tidak terkontrol berasal dari kepatuhan manajemen diri yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen diri penderita asma dan apakah implementasi edukasi berbasis aplikasi ponsel pintar dapat meningkatkan kualitas hidup penderita asma di Klinik Firdaus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Pre - Eksperimental dengan desain one group pretest dan posttest menggunakan total sampling sebanyak 40 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus � Desember tahun 2022 di klinik Firdaus UMY. Pengambilan data pretest dan posttest menggunakan kuesioner Asthma Self-Management Questionnaire (ASMQ).  Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji wilcoxon dan diperkuat menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian responden sebelum diberikan intervensi menunjukkan bahwa tingkat manajemen diri yang baik 3 responden (7,5%) sedangkan manajemen diri yang buruk 37 responden (92,5%). Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata dan nilai maksimum dari nilai pretest ke nilai posttest pada responden. Uji hipotesis wilcoxon didapatkan hasil nilai signifikansi kurang dari 0,05 pretest dan posttest berdasarkan tingkat manajemen diri penderita asma dipengaruhi oleh adanya pemberian edukasi dengan korelasi yang cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa gambaran manajemen diri asma di Klinik Firdaus UMY sebelum diberikan edukasi memiliki nilai manajemen diri yang baik yaitu (7,5%) dan manajemen diri yang buruk yaitu (92,5%), sedangkan setelah diberikan edukasi didapatkan manajemen diri yang baik yaitu (17,5%) dan manajemen diri yang buruk yaitu (82,5%). Penggunaan aplikasi edukasi pasien berbasis ponsel pintar juga dapat meningkatkan manajemen diri penderita berdasarkan perbedaan hasil nilai pretest dan posttest menggunakan uji wilcoxon sebesar 0,029.