HUBUNGAN DEMOGRAFI TENAGA KEFARMASIAN DENGAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY BERDASARKAN SNARS EDISI 1.1 DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Patient safety menjadi prinsip utama dalam proses pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien merupakan acuan yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan tenaga kesehatan dengan berbagai karakteristik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan patient safety yang dilaksanakan oleh tenaga kefarmasian dan adakah hubungan antara karakteristik tenaga kefarmasian baik apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, profesi, lama kerja, status pernikahan dan tempat kerja dengan pelaksanaan patient safety di RS PKU Muhammadiyah Gamping.Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Responden pada penelitian ini yaitu seluruh tenaga kefarmasian yang bekerja di rawat inap, rawat jalan maupun logistik pada RS PKU Muhammadiyah Gamping sesuai dengan kriteria inklusi maupun eksklusi. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan November tahun 2022 menggunakan kuesioner yang sesuai dengan 6 sasaran keselamatan pasien oleh Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1.1 tahun 2019.  Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman�s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien oleh tenaga kefarmasian memiliki persentase 100%. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara usia tenaga kefarmasian dengan pelaksanaan patient safety dengan nilai signifikansi 0,034 dan korelasi yang rendah dengan koefisien korelasi 0,335. Sedangkan parameter lain yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, profesi, lama kerja, status pernikahan dan tempat kerja tidak menunjukan adanya hubungan signifikan dengan pelaksanaan patient safety. Pada penelitian ini, pelaksanaan keselamatan pasien oleh tenaga kefarmasian di RS PKU Muhammadiyah Gamping sudah tercapai penuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan pelaksanaan patient safety dengan korelasi rendah. Sedangkan untuk jenis kelamin, tingkat pendidikan, profesi, lama kerja, status pernikahan dan tempat kerja dengan pelaksanaan patient safety tidak memiliki hubungan yang signifikan.