REPRESENTASI PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU SRENGENGE NYUNAR DAN BUMINE GOYANG

Dakwah adalah menyeru atau mengajak manusia ke jalan yang benar dengan cara bil qolam (tulisan), bil lisan (ucapan), dan bil Akhlak(perilaku). Dakwah tidak akan lepas atau tidak akan terpisahkan dari Islam, karena Islam tidak akan dikenal, hidup, dan berkembang tanpa adanya dakwah. Selama Islam ada di muka bumi, dakwah selalu dibutuhkan tanpa mengenal berhenti. Pesan dakwah dapat bersifat kultural seperti karya seni berupa lagu Jawa yang mana di zaman ini mulai diangkat kembali penyampaian dakwah dengan media seni lirik lagu. Lagu Jawa biasa disebut tembang mocopat adalah lirik atau puisi yang berisi pengungkapan nasihat, perasaan, keagungan tuhan dengan mewujudkan melalui mocopat. Dinamakan mocopat artinya mocone papat papat (membacanya empat-empat), mocopat adalah karya sastra yang berbentuk puisi dengan susunannya sesuai kaidah-kaidah sastra Jawa guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. Penelitian ini bertujuan menelaah dan mendeskripsikan kata dan kalimat yang merepresentasikan serta yang memuat pesan dakwah pada lagu Srengenge Nyunar dan Bumine Goyang dengan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan model teori analisis semiotik Charles Sanders Peirce. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan persamaan dan perbedaan dari kedua lirik lagu tersebut, dan memuat tiga representasi pesan dakwah yaitu akidah, syariah, dah akhlak yang terdapat pada lirik lagu Srengenge Nyunar dan Bumine Goyang. Penelitian ini menggunakan al-Qur�an dan al-Hadits sebagai penguat representasi pesan dakwah.