PERAN GURU BK DALAM MEMINIMALISASI PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS SISWA DI MTS NEGERI 2 SLEMAN)

Penggunaan media sosial di kalangan siswa MTs Negeri 2 Sleman dapat membuat suatu inovasi yang bisa membawa dampak yang positif. Namun disatu sisi, media sosial dapat membawa dampak negatif di kalangan siswa. Siswa bisa dengan mudah melakukan penyalahgunaan media sosial yang dapat mempengaruhi pada akhlak dan pola fikir siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyalahgunaan media sosial, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan media sosial dan peran Guru BK dalam meminimalisasi penyalahgunaan media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini berjumlah enam orang yaitu tiga orang Guru BK MTs Negeri 2 Sleman dan tiga orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, gambaran penyalahgunaan media sosial di MTs Negeri 2 Sleman dalam tingkatan besar yakni 75%-85% siswa melakukan penyalahgunaan. Jenis-jenis penyalahgunaan media sosial yang dilakukan oleh siswa MTs Negeri 2 Sleman yaitu, menggunakan WhatsApp untuk menyebarkan website yang tidak senonoh, Telegram digunakan untuk akses video dan website yang tidak senonoh dan bermain Game Online Free Fire sampai larut malam dan menggunakan bahasa yang tidak sepatutnya. Kedua, faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan yaitu kurangnya pengawasan orang tua, rasa ingin tahu dan salah pergaulan. Ketiga, Guru BK berperan dalam meminimalisasi penyalahgunaan media sosial di MTs Negeri 2 Sleman dengan membantu mendampingi proses pembelajaran, membantu siswa mengenal dirinya sendiri dan melakukan konseling dalam menyelesaikan masalah. Layanan konseling yang diberikan oleh Guru BK di MTs Negeri 2 Sleman yaitu Layanan Konseling Individu, Layanan Konseling Kelompok dan Layanan Konseling Klasikal.