MAISARAH MITRA ADRIAN (2023) TATA KELOLA KOLABORATIF HERITAGE TOURISM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (17kB)
Bab I.pdf
Download (150kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (465kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (67kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (420kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (16kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (164kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (501kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (17MB)
Abstract
Sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi potensial terbesar di dunia yang terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Heritage Tourism atau yang dikenal juga sebagai wisata ke warisan budaya dan sejarah menjadi salah satu wisata yang sangat diminati. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah yang menjadi tujuan utama wisata Indonesia dan memiliki potensi besar pada Heritage Tourism. Melalui potensi tersebut agar menghasilkan manfaat ekonomi dan pertumbuhan guna kesejahteraan masyarakat serta kelestarian sejarah dan budaya, sehingga dibutuhkan tata kelola yang baik. Penelitian ini menganalisis bagaimana tata kelola Heritage Tourism dan keterlibatan para aktor pada tahapan collaborative governance di DIY. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, dengan sumber data primer dan sekunder serta analisis data menggunakan software NVivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tata kelola Heritage Tourism dari aspek kelembagaan di DIY, pihak yang terlibat yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedangkan pada Candi Prambanan adalah Kementerian Pariwisata, Balai Pelestarian Cagar Budaya dan PT. Taman Wisata Candi (TWC). Sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia, fasilitas dan promosi yang baik PT. TWC serta pemerintah DIY berkolaborasi dengan stakeholder dalam penyediaannya yang berimplikasi pada kenaikan jumlah wisatawan. Sedangkan pada tahapan collaborative governance aktor-aktor yang terlibat menghasilkan nilai yang berbeda pada setiap tahapannya. Hasil penelitian menghasilkan kategorisasi stakeholder berdasarkan identifikasi keterlibatan menjadi sepuluh (10) aktor primer dan sembilan (9) aktor sekunder. Pada tahapan ini mengungkap bahwa pihak dominan yang terlibat adalah pemerintah pusat dengan peran sebagai konseptor, regulator dan fasilitator. Untuk kalangan swasta berperan sebagai penyedia layanan yang bekerja sama dengan pemerintah, sedangkan masyarakat cenderung terlibat pada kegiatan pendukung. Pada akhirnya konsep collaborative governance melalui keterlibatan stakeholder dinilai penting dalam upaya menjawab tantangan sektor pariwisata.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Collaborative governance; Prambanan Temple; Daerah Istimewa Yogyakarta; Heritage Tourism |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Ilmu Pemerintahan S2 |
Depositing User: | M. Erdiansyah |
Date Deposited: | 29 Sep 2023 03:44 |
Last Modified: | 29 Sep 2023 03:44 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/39954 |