PENGADOPSIAN MODEL SUPERBLOK DALAM MENGATASI PERMASALAHAN URBAN TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA

Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan model superblock yang diterapkan di Kota Surabaya. Selain itu, penelitian ini juga akan menjelaskan apakah model superblock di Kota Surabaya berhasil diterapkan seperti halnya di Barcelona. Pengadopsian model superblok barcelona ini perlu dilakukan mengingat tingkat laju urbanisasi di Kota Surabaya maupun di Barcelona yang sudah tidak dapat dikendalikan, sehingga berdampak terhadap tingginya angka kemacetan, laju pertumbuhan penduduk maupun tata letak perkotaan yang semakin tidak terkendali, termasuk jumlah kendaraan pribadi yang meningkat akibat ketidakefektifan peran transportasi publik. sehingga, diperlukannya sistem transportasi publik yang terintegrsi dengan pemodelan superblok untuk meningkatkan minat transportasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisa terkait penerapan model superblok Barcelona dan di Kota Surabaya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai webasite dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Surabaya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya,PT. KAI Commuter, Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Trans Semanggi Surabaya, dan Suroboyo Bus. Teknik analisa datanya menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengadopsian model superblok di Kota Surabaya masih dilakukan secara bertahap dan belum mencakup seluruh wilayah Kota Surabaya. Meskipun demikian, penerapan model superblok di Kota Surabaya sudah dilakukan dengan menambah transportasi publik seperti feeder, suroboyo bus, trans suroboyo, DAMRI, dan KA Komuter yang dibuatkan jalur secara integrated mobility untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Perbandingan antara pengadopsian model superblok di Kota Surabaya dan Barcelona menunjukkan bahwa Barcelona memiliki keberhasilan yang lebih signifikan dalam mengurangi jumlah kendaraan dibandingkan dengan Kota Surabaya. Untuk meningkatkan keberhasilan pengadopsian model superblok di Kota Surabaya, perlu adanya dukungan pemerintah yang kuat, partisipasi masyarakat yang aktif, serta perencanaan dan implementasi yang komprehensif dan terintegrasi.