PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DAN EDUKASI STUNTING PADA GURU TK ABA TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING DI SEKOLAH

Pendahuluan: Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6% jika dibandingkan dengan target dari RPJMN tahun 2024 angka stunting sebesar 14%, artinya penurunan angka kejadian stunting belum mencapai target. Upaya pencegahan bisa ditujukan kepada guru TK/PAUD karena memiliki peran dalam mengantisipasi dan menurunkan tingkat stunting pada anak balita. Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan menggunakan kartu deteksi dan edukasi stunting untuk mencegah dan menurunkan kejadian stunting berbasis sekolah.Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pelatihan deteksi dan edukasi stunting pada guru TK ABA terhadap peningkatan perilaku pencegahan stunting di sekolah.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian Pra-Experimental Design dengan rancangan pretest-posttest design. Responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Test. Perilaku pencegahan stunting diukur menggunakan kuisioner pengetahuan, sikap dan psikomotor cegah stunting yang sudah diuji validitasnya.Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada guru setelah diberikan intervensi pelatihan deteksi dan edukasi stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki nilai pengetahuan 0,035 (p > 0,05),  nilai sikap 0,197 (p > 0,05), nilai psikomotor 0,783 (p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai pengetahuan, tidak terdapat perbedaan nilai sikap dan tidak terdapat perbedaan pasikomotor setelah diberikan pelatihan deteksi dan edukasi stunting.