STUDI KORELASI ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL LINKEDIN DENGAN PERILAKU FEAR OF MISSING OUT (FOMO) DAN NARSISME PADA MAHASISWA FISIPOL UMY ANGKATAN 2019 PENGGUNA LINKEDIN

Penggunaan teknologi informasi sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya kemajuan ini dapat mempermudah individu berkomunikasi dengan orang lain menggunakan internet melalui platform media sosial untuk mendapatkan informasi termutakhir. LinkedIn Corporation merupakan situs web jaringan sosial yang berkonsentrasi pada kehidupan berbisnis dan jaringan professional. Pengguna LinkedIn dapat bertukar informasi bisnis, melakukan branding, serta mencari lowongan pekerjaan. Pengguna LinkedIn dapat menunjukkan eksistensi pada khalayak dan dapat menimbulkan rasa minder bagi beberapa orang setelah melihat capaian pengguna yang diunggah di LinkedIn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara intensitas mengakses media sosial LinkedIn dengan perilaku fear of missing out dan narsisme. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ilmu sosial dan politik universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2019 yang menggunakan media sosial LinkedIn. Jumlah responden penelitian ini adalah 250 mahasiswa dengan metode sensus. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah kueioner intensitas yang disusun oleh Ajzen (1991). Sedangkan alat ukur untuk konsep FoMO menggunakan fear of missing out scale (FoMOs) yang dikembangkan oleh Przybylski (Przybylski, 2013). Adapun alat ukur narsisme menggunakan grandiose narcissm yang dikembangkan oleh Foster (Foster, 2015). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial LinkedIn terhadap perilaku FoMO sedangkan pada perilaku narsisme dinyatakan adanya korelasi dengan intensitas mengakses media sosial LinkedIn pada mahasiswa FISIPOL UMY Angkatan 2019.