HUBUNGAN PENGGUNAAN FITUR FILTER SINAR BIRU PADA LAYAR PONSEL PINTAR TERHADAP PRODUKSI AIR MATA PADA USIA MUDA

Latar Belakang : Sindrom mata kering adalah gangguan pada permukaan mata yang menimbulkan gejala tidak nyaman, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan yang kemungkinan dapat merusak permukaan mata. Berdasarkan laporan US National Library of Medicine National Institute of Health (NCBI), terdapat kurang lebih 60 juta penduduk di dunia mengalami mata kering. Prevalensi terjadinya mata kering di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 30,6 persen dari jumlah penduduk. Salah satu penyebab terjadinya gangguan mata tersebut adalah menatap layar lebih dari 2 jam yang disebabkan oleh paparan sinar biru yang menyebabkan terjadinya mata lelah. Metode : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan fitur filter sinar biru pada layar ponsel pintar dengan produksi air mata serta insiden sindrom mata kering. Metode penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimental seri. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan fitur filter sinar biru layar ponsel pintar terhadap produksi air mata pada usia muda. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil uji Schirmer sebelum dan sesudah penggunaan fitur filter sinar biru. Durasi penggunaan ponsel pintar memberikan kontribusi sebesar 21,6 persen terhadap hasil uji Schirmer. Kesimpulan : Penggunaan fitur filter sinar biru pada layar ponsel pintar dapat mempengaruhi produksi air mata pada usia muda dan durasi yang lama dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom mata kering