HUBUNGAN KECEMASAN DAN DEPRESI DENGAN KEJADIAN SLEEP DISORDER PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Latar Belakang: Di Indonesia, PGK memiliki angka insidensi dan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Terapi pengganti ginjal dapat dilakukan menggunakan metode hemodialisis (HD). Salah satu masalah yang dialami oleh pasien PGK yang menjalani HD adalah sleep disorder. Kecemasan dan depresi diduga memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya sleep disorder pada pasien PGK yang menjalani HD.Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan antara faktor kecemasan dan depresi dengan kejadian sleep disorder pada pasien PGK yang menjalani HD di unit hemodialisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 115 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan kriteria inklusi. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik menggunakan Uji Spearman Rank. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Zung Self Anxiety Rating-Scale (ZSAR-S), dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II).Hasil: Hasil analisa data antara variabel kecemasan dengan kejadian sleep disorder didapatkan hasil p value = 0,000 dengan kekuatan korelasi sebesar 0,477. Sedangkan antara variabel depresi dengan kejadian sleep disorder menunjukkan p value = 0,000 dengan kekuatan korelasi sebesar 0,359.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara sleep disorder dengan kecemasan (kekuatan hubungan sedang dan arah hubungan positif) dan depresi (kekuatan hubungan lemah dan arah hubungan positif). Pemberian intervensi yang bertujuan untuk mencegah atau menangani kejadian sleep disorder seperti teknik relaksasi, cognitive behavioral therapy, atau pemberikan pendidikan kesehatan mengenai sleep hygiene dapat diimplementasikan agar kualitas tidur pasien menjadi lebih baik.