PENETRASI SOSIAL MUSYRIFAH DAN SANTRIWATI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HAFALAN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUNNAJAH

Penelitian ini mendeskripsikan, proses penetrasi sosial musyrifah dan santriwati dalam upaya meningkatkan hafalan di Pondok Pesantren Miftahunnajah, dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengungkapan diri santriwati kepada musyrifah. Berbicara tentang pesantren, idealnya seorang santriwati akan lahir dengan nilai-nilai dan akhlak Islami yang melekat padanya. Santriwati yang dibina di pesantren juga tak lepas dari label penghafal al-Qur�an. Masyarakat meyakini bahwa pesantren adalah tempat paling ideal untuk menghafal. Namun kenyataannya pesantren yang diyakini sebagai tempat paling ideal untuk belajar dan menghafal al-Qur'an, tidak menjamin semua santri berhasil menghafal al-Qur'an sesuai target yang telah ditetapkan. Melalui peran Musyrifah yang berperan sebagai pendamping sekaligus teladan, diharapkan santriwati dapat mewujudkan akhlak yang baik dalam kehidupannya. Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial dan pengungkapan diri Altman dan Taylor. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa, penetrasi sosial musyrifah dan santriwati sudah stabil. Hal ini memiliki pengaruh penting dalam upaya peningkatan hafalan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure santriwati kepada musyrifahnya mencakup lima faktor penting yaitu, perasaan menyukai, efek diadik, kepribadian, topik, serta usia. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi teoritis dan praktis terkait penetrasi sosial musyrifah dan santriwati dalam meningkatkan hafalan